Breaking News
Klan Shia Mundur dari Suriah ke Lebanon Setelah Bentrokan     Aksi Berani di Super Bowl, Bendera Palestina dan Sudan Diterbangkan     Pentingnya Kebiasaan dalam Menentukan Karakter dan Nasib     Dua Wanita Palestina dan Bayi Tewas dalam Serangan Militer Israel     Lebih dari 20.000 Pengungsi Palestina Terpaksa Mengungsi dari Kamp Jenin    

Karyawan Boeing Tolak Kenaikan Gaji 35 Persen, Mogok Berlanjut

Karyawan Boeing yang melakukan aksi mogok kerja menolak tawaran kenaikan gaji sebesar 35 persen yang diajukan oleh perusahaan dirgantara asal Amerika Serikat (AS) ini. Serikat buruh Asosiasi Pekerja Mesin dan Dirgantara Internasional (IAM) mengungkapkan bahwa 64 persen anggotanya dalam pemungutan suara internal menolak kesepakatan tersebut.

Aksi mogok ini telah berlangsung sejak 13 September dan diikuti oleh lebih dari 30 ribu karyawan. "Ini adalah demokrasi di tempat kerja – dan juga bukti nyata bahwa ada konsekuensi ketika sebuah perusahaan memperlakukan pekerjanya dengan buruk tahun demi tahun," kata IAM dalam pernyataannya.

Boeing tidak memberikan komentar terkait penolakan tawaran terbarunya, meskipun perusahaan ini baru-baru ini melaporkan kerugian yang cukup besar, yaitu sekitar 6 miliar dolar AS pada kuartal ketiga tahun 2024.

Sebelum aksi mogok dimulai, para karyawan Boeing menuntut kenaikan gaji setidaknya 40 persen. Mereka juga meminta agar tunjangan dan insentif yang sempat dihilangkan dapat dikembalikan. CEO Boeing, Kelly Ortberg, menyatakan bahwa perusahaannya saat ini sedang menghadapi tekanan yang besar. "Ini adalah kapal besar yang akan membutuhkan waktu untuk berputar, tetapi ketika itu terjadi, ia memiliki kapasitas untuk menjadi hebat lagi," ujar Ortberg.

Aksi mogok ini mencerminkan ketidakpuasan karyawan terhadap kondisi kerja dan gaji yang tidak sesuai harapan. Dengan semakin banyaknya karyawan yang terlibat, situasi ini menjadi perhatian publik dan mempengaruhi reputasi Boeing sebagai salah satu raksasa dalam industri dirgantara.

library_books Idx Channel