Washington D.C. - Pada tahun 2021 dan 2022, pekerja di Amerika Serikat meninggalkan pekerjaan mereka dengan tingkat yang tertinggi sejak data mulai dikumpulkan pada tahun 2000. Banyak dari mereka yang mendapat imbalan berupa kenaikan gaji, promosi, serta fasilitas seperti bantuan biaya kuliah. Namun, situasi kini telah berubah.
Pada bulan Agustus, pekerja di AS mengundurkan diri dari pekerjaan mereka dengan tingkat terendah sejak tahun 2015, jika tidak menghitung penurunan yang terjadi akibat pandemi COVID-19 pada bulan April 2020.
Penurunan drastis dalam tingkat pengunduran diri ini tidak berarti bahwa semua orang kini merasa puas dengan pekerjaan dan gaji mereka. Menurut Kory Kantenga, kepala ekonomi LinkedIn untuk wilayah Amerika, "Tingkat pengunduran diri terus menurun karena perekrutan juga terus menurun."
Hal ini menunjukkan bahwa banyak pekerja yang kini lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk meninggalkan pekerjaan mereka. Mereka mungkin khawatir tentang dampak pengunduran diri terhadap gaji dan jalur karier mereka di masa depan.
Situasi ini menjadi perhatian di pasar kerja, di mana banyak orang yang mencari pekerjaan baru harus mempertimbangkan lebih matang sebelum mengambil langkah untuk mengundurkan diri. Pasar kerja yang sebelumnya sangat dinamis kini tampak lebih stagnan, dan pekerja harus memahami konsekuensi dari keputusan mereka.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai perubahan ini dan dampaknya bagi pekerja di Amerika, silakan kunjungi sumber berita terkait.