Breaking News
Aksi Berani di Super Bowl, Bendera Palestina dan Sudan Diterbangkan     Pentingnya Kebiasaan dalam Menentukan Karakter dan Nasib     Dua Wanita Palestina dan Bayi Tewas dalam Serangan Militer Israel     Lebih dari 20.000 Pengungsi Palestina Terpaksa Mengungsi dari Kamp Jenin     Cantik Itu tentang Mencintai Diri Sendiri    

Raja Charles III Ikuti Upacara Minum Kava di Samoa

Raja Charles III dari Inggris baru-baru ini mengambil bagian dalam upacara tradisional minum kava di Samoa. Upacara ini berlangsung pada hari Kamis, saat Raja Charles bersiap untuk diangkat menjadi suku tinggi di pulau Pasifik tersebut.

Kava adalah minuman yang terbuat dari akar tanaman piper methysticum, yang memiliki sifat psikoaktif ringan dan merupakan bagian penting dari budaya Pasifik. Sebelum meminum kava, Raja Charles mengucapkan doa, "Semoga Tuhan memberkati ava ini," yang merupakan sebutan lokal untuk kava, sebelum mengangkatnya ke bibirnya.

Raja Charles III hadir di Samoa sebagai bagian dari pertemuan Commonwealth Heads of Government Meeting (CHOGM), yang diadakan setiap dua tahun sekali. Acara ini dihadiri oleh pemimpin dan pejabat dari 56 negara yang memiliki hubungan dengan Kerajaan Inggris. Pertemuan ini dimulai pada tanggal 21 Oktober dan akan membahas berbagai isu penting.

Salah satu isu yang diharapkan akan dibahas adalah perubahan iklim. Topik ini sangat relevan bagi negara-negara pulau Pasifik yang sering terpengaruh oleh dampak perubahan cuaca. Selain itu, masalah perbudakan juga akan menjadi agenda, mengingat sejarah kelam perdagangan budak yang melibatkan setidaknya 12,5 juta orang Afrika yang dipaksa diangkut oleh kapal-kapal Eropa dari abad ke-15 hingga ke-19.

Setelah perjalanan brutal tersebut, banyak dari mereka yang dijual dan dipaksa bekerja di perkebunan dengan kondisi yang sangat tidak manusiawi, terutama di Amerika, seperti di Brasil dan Karibia.

Upacara minum kava ini menunjukkan penghormatan Raja Charles terhadap budaya lokal dan komitmennya untuk mendengarkan perspektif negara-negara kecil di Pasifik. Kava bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga simbol persahabatan dan komunitas.

Dengan pertemuan ini, diharapkan ada langkah konkret untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh negara-negara anggota Commonwealth, terutama dalam menghadapi perubahan iklim dan warisan sejarah perbudakan.

library_books Dwnews