Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan bahwa nilai impor Indonesia selama periode Januari hingga Mei 2025 mencapai USD 96,60 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 5,45 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan rincian ini dalam sebuah konferensi pers yang diadakan pada hari Selasa, 1 Juli 2025. Menurutnya, impor bahan bakar minyak dan gas (migas) tercatat senilai USD 13,64 miliar, yang mengalami penurunan sebesar 7,44 persen dibandingkan dengan periode empat bulan sebelumnya.
Sementara itu, impor non-migas, yang mencakup barang-barang lainnya, mencapai USD 82,96 miliar dan mengalami kenaikan sebesar 7,92 persen.
Pudji menjelaskan bahwa jika dilihat berdasarkan penggunaannya, terdapat peningkatan nilai impor yang signifikan, terutama pada kategori bahan baku atau penolong serta barang modal. Ini menunjukkan bahwa industri di Indonesia masih membutuhkan banyak bahan untuk memproduksi barang dan jasa.
Dengan meningkatnya nilai impor, hal ini juga bisa menjadi pertanda bahwa perekonomian Indonesia sedang dalam proses pemulihan dan pertumbuhan. Namun, penting untuk tetap memperhatikan keseimbangan antara impor dan ekspor agar perekonomian tetap sehat.
Informasi lebih lanjut mengenai statistik ini dapat ditemukan di situs resmi BPS atau melalui berbagai berita ekonomi terupdate.
BPS impor Indonesia 2025 ekonomi