Breaking News
Anggota Parlemen Inggris Desak Pengakuan Negara Palestina     Program Sekolah Rakyat Resmi Dimulai di Tahun Ajaran Baru 2025-2026     PKK Serahkan Senjata untuk Perdamaian di Kurdistan     Aktivis Palestina Gugat Pemerintahan Trump Rp 300 Miliar     Dosen Asisten Kolumbia Mundur Setelah Tuduhan Pelecehan    

Iran Minta PBB Mengecam Ancaman Terhadap Khamenei

Iran telah mengajukan permintaan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengecam ancaman yang baru-baru ini dilontarkan oleh Israel dan Amerika Serikat terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Permintaan ini disampaikan oleh Perwakilan Tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani.

Pada hari Jumat, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membuat pernyataan di platform media sosialnya, Truth Social. Ia menyatakan bahwa ia "tahu persis" di mana Khamenei berada, tetapi menegaskan bahwa ia tidak akan membiarkan Israel atau militer AS "mengakhiri hidupnya." Trump juga mengklaim bahwa ia telah menyelamatkan Khamenei dari "kematian yang sangat buruk dan memalukan."

Dalam suratnya yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, Iravani menyebut ancaman tersebut sebagai "ancaman sembrono dan disengaja" yang merupakan pelanggaran serius terhadap Piagam PBB. Menurutnya, Pasal 2(4) Piagam PBB secara tegas melarang ancaman atau penggunaan kekuatan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.

Iravani menambahkan bahwa ancaman tersebut juga melanggar prinsip-prinsip hukum internasional yang sudah kukuh, termasuk hak Kepala Negara untuk tidak diganggu gugat. "Ini adalah hasutan yang jelas untuk melakukan terorisme negara," tegasnya dalam surat tersebut.

Surat ini juga disampaikan kepada Presiden Dewan Keamanan PBB untuk bulan Juni, Duta Besar Guyana untuk PBB, Carolyn Rodriguez-Birkett, dan Presiden Majelis Umum PBB, Philemon Yang. Melalui langkah ini, Iran berharap bahwa komunitas internasional dapat mengambil tindakan terhadap apa yang dianggapnya sebagai ancaman serius terhadap kedaulatan dan keamanan negara mereka.

library_books Antaranewscom