Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengeluarkan tuntutan kepada Australia untuk meningkatkan anggaran pertahanannya. Saat ini, anggaran pertahanan Australia berada di angka hampir 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut. Namun, Trump meminta agar anggaran ini dinaikkan menjadi 3,5% dari PDB.
Tuntutan ini menunjukkan adanya perubahan dalam hubungan Amerika dengan sekutunya di Pasifik. Sebelumnya, sekutu-sekutu Amerika di kawasan ini, termasuk Australia, relatif terhindar dari tekanan yang sering dialamatkan Trump kepada negara-negara Eropa. Namun, kini tampaknya situasi tersebut mulai berubah.
Trump juga dapat meminta Australia untuk membuat komitmen baru dalam berperang bersama Amerika Serikat. Jika Australia tidak dapat memenuhi permintaan ini, ada kemungkinan bahwa Trump akan mempertimbangkan untuk menghentikan sebagian dari aliansi yang ada. Salah satu aliansi tersebut adalah perjanjian pembangunan kapal selam antara Amerika Serikat, Australia, dan Inggris yang dikenal dengan nama AUKUS.
Meskipun belum ada ancaman resmi yang dikeluarkan, pihak pejabat menekankan pentingnya untuk memperhatikan situasi ini. Terdapat kekhawatiran di kalangan para ahli pertahanan di ketiga negara terkait dengan ulasan yang sedang dilakukan oleh Pentagon mengenai kesepakatan ini. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan pertahanan antara Amerika Serikat dan Australia dapat berada dalam kondisi yang rentan jika tuntutan ini tidak dipenuhi.
Dengan meningkatnya ketegangan global, keputusan yang diambil oleh Australia terkait anggaran pertahanan ini bisa mempengaruhi stabilitas kawasan Asia-Pasifik. Selanjutnya, kita perlu melihat bagaimana Australia akan merespon tuntutan ini dan dampaknya terhadap hubungan ketiga negara.
Trump Australia pertahanan AUKUS anggaran