Nayib Bukele, Presiden El Salvador, terpilih kembali untuk masa jabatan kedua dalam pemilihan yang berlangsung pada tahun 2024. Meskipun ada kekhawatiran mengenai kecenderungan otoriter Bukele, warga El Salvador tetap memberikan suara untuknya dengan jumlah yang sangat besar. Hal ini menunjukkan dukungan yang kuat dari masyarakat terhadap kebijakan yang diterapkan Bukele, terutama dalam hal menciptakan keamanan di jalan-jalan kota.
Kebijakan keras Bukele terhadap geng-geng kriminal di negara tersebut berhasil menurunkan tingkat kejahatan, dan banyak warga merasa berterima kasih atas upaya tersebut. Mereka mengabaikan berbagai tindakan yang dianggap sebagai pengambilalihan kekuasaan oleh Bukele, termasuk penguatan kontrol pemerintah terhadap lembaga-lembaga negara. Hanya beberapa suara liberal yang memperingatkan bahwa tindakan represif ini mungkin akan diperluas ke sektor-sektor lain di masyarakat.
Setahun setelah terpilih kembali, tindakan Bukele mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa kekuasaan yang dimilikinya semakin meluas. Ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan beberapa kelompok masyarakat yang merasa bahwa kebebasan mereka terancam. Masyarakat internasional juga mulai mengamati perkembangan ini dengan seksama, mengingat banyak negara lain yang sedang berjuang melawan kekerasan geng.
Dukungan yang kuat dari rakyat El Salvador untuk Bukele menjadi pelajaran penting bagi negara-negara lain yang sedang berjuang dengan masalah serupa. Kebijakan yang keras dapat menarik dukungan, tetapi juga dapat membawa risiko jika tidak diimbangi dengan perlindungan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan sipil.
Dengan situasi yang terus berkembang, banyak pihak berharap bahwa El Salvador dapat menemukan keseimbangan yang tepat antara keamanan dan kebebasan. Bukele, dengan pendekatan yang kontroversial, menunjukkan bahwa undang-undang dan ketertiban dapat ditegakkan, tetapi dengan konsekuensi yang mungkin menyusul di kemudian hari.
Nayib Bukele El Salvador pemilihan presiden kekuasaan otoriter gang