Brian Moynihan, yang merupakan CEO dari Bank of America dengan total aset mencapai $2,6 triliun, baru-baru ini menarik perhatian publik terkait pendapatnya tentang cryptocurrency. Pada bulan Februari, Moynihan menyatakan, "Jika mereka (anggota Kongres) melegalkannya, kami akan terjun ke bisnis itu." Dia mengacu pada stablecoin, yaitu token berbasis blockchain yang biasanya terikat pada nilai dolar AS dan semakin menjadi bagian penting dari sistem pembayaran global.
Anggota Kongres kini sedang berusaha untuk menetapkan aturan-aturan mengenai stablecoin. Dua undang-undang yang sedang diperdebatkan, yaitu STABLE Act di Dewan Perwakilan Rakyat dan GENIUS Act di Senat, memiliki tujuan yang sama: untuk membawa penerbit stablecoin ke dalam pengawasan regulasi. Ini akan menetapkan dengan jelas berapa banyak modal, likuiditas, dan manajemen risiko yang dibutuhkan.
Selain itu, undang-undang ini juga bertujuan untuk menjelaskan lembaga federal atau negara bagian mana yang berhak mengawasi penerbit stablecoin. Namun, ada cerita lain yang tidak kalah penting: bagaimana penerimaan luas stablecoin di antara lembaga-lembaga tradisional secara global dapat mempengaruhi pasar obligasi Departemen Keuangan Amerika Serikat yang bernilai $28 triliun.
Stablecoin menjadi semakin populer karena kemampuannya untuk mempermudah transaksi dan memberikan stabilitas di pasar yang sangat fluktuatif. Jika undang-undang ini disahkan, Bank of America dan institusi keuangan lainnya mungkin akan mulai menawarkan layanan yang berkaitan dengan stablecoin, membuka jalan bagi inovasi baru dalam dunia keuangan.
Dengan perkembangan ini, semua mata tertuju pada Kongres untuk melihat bagaimana mereka akan mengatur cryptocurrency dan dampaknya terhadap sistem keuangan yang lebih luas.
Brian Moynihan Bank of America stablecoin undang-undang crypto