Perusahaan fashion online Shein telah berusaha keras untuk mendekati Presiden Donald Trump. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan perhatian dari pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan transaksional tersebut. Namun, meskipun usaha ini, Shein menghadapi banyak rintangan.
Menurut laporan dari WIRED, Shein memiliki hubungan dekat dengan beberapa pejabat tinggi di pemerintahan. Salah satunya adalah Kash Patel, yang merupakan salah satu pemegang saham di perusahaan induk Shein. Selain itu, Todd Blanche, yang menjabat sebagai Wakil Jaksa Agung AS, mengungkapkan bahwa Shein pernah menjadi kliennya.
Jamieson Greer, Perwakilan Perdagangan AS, juga pernah memberikan saran kepada Shein sebelum bergabung dengan pemerintahan Trump. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan ini memiliki koneksi yang kuat di kalangan pejabat pemerintahan.
Namun, meskipun memiliki dukungan yang signifikan, Shein tidak lepas dari masalah. Sejak Trump kembali menjabat, ada beberapa kebijakan yang merugikan perusahaan ini. Pemerintah Trump menerapkan tarif tinggi terhadap barang-barang impor dari Cina, yang mengancam keuntungan harga yang selama ini dinikmati oleh Shein.
Selain itu, pemerintah juga berusaha untuk menutup celah perdagangan yang dikenal sebagai de minimis provision. Celah ini memungkinkan Shein untuk mengirimkan paket-paket murah ke AS tanpa dikenakan pajak. Penutupan celah ini tentunya akan berdampak besar pada bisnis Shein.
Walaupun Shein mulai mempekerjakan pelobi di Washington DC sejak tahun 2022 dan menghabiskan sekitar $3,9 juta untuk lobbying tahun lalu, situasi yang dihadapi oleh perusahaan ini tetap sulit. Di kuartal pertama tahun 2025 saja, Shein sudah mengeluarkan $1,49 juta untuk mendukung kepentingan mereka di pemerintahan.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, masa depan Shein di pasar Amerika Serikat menjadi semakin tidak pasti. Perusahaan ini harus mencari cara untuk beradaptasi dengan kebijakan baru dan tetap bersaing di industri yang sangat kompetitif.
Shein Donald Trump lobby perdagangan ekonomi