Meta, perusahaan teknologi besar, saat ini terlibat dalam pertarungan hukum mengenai hak cipta dengan sekelompok penulis terkenal, termasuk Sarah Silverman dan Ta-Nehisi Coates. Kasus ini menarik perhatian banyak orang karena menyangkut penggunaan alat kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh Meta. Salah satu pertanyaan utama dalam kasus ini adalah apakah alat AI Meta dapat merugikan penjualan buku para penulis tersebut.
Hakim Distrik AS, Vince Chhabria, telah menghabiskan beberapa jam untuk mendengarkan argumen dari pengacara kedua belah pihak. Keduanya telah mengajukan permohonan untuk putusan ringkas parsial, yang berarti mereka meminta hakim untuk memutuskan isu-isu tertentu dalam kasus ini sebelum dibawa ke pengadilan. Para penulis mengklaim bahwa Meta telah menggunakan karya mereka secara ilegal untuk membangun alat AI generatifnya. Mereka menekankan bahwa perusahaan tersebut telah mencuri buku-buku mereka melalui “perpustakaan bayangan” seperti LibGen.
Meta tidak membantah bahwa mereka menggunakan karya tersebut atau bahwa mereka mengunduh buku dari perpustakaan bayangan dalam jumlah besar. Namun, mereka bersikeras bahwa tindakan mereka dilindungi oleh doktrin “penggunaan wajar”, yang merupakan pengecualian dalam undang-undang hak cipta AS. Doktrin ini mengizinkan penggunaan karya yang dilindungi hak cipta tanpa izin dalam beberapa kasus tertentu, seperti parodi, pengajaran, dan pelaporan berita.
Jika Hakim Chhabria mengabulkan salah satu permohonan tersebut, ia akan mengeluarkan putusan sebelum kasus ini diajukan ke pengadilan. Hal ini bisa menjadi preseden penting yang akan mempengaruhi bagaimana pengadilan menangani kasus hak cipta yang melibatkan AI di masa depan. Kasus Kadrey v. Meta adalah salah satu dari puluhan gugatan yang diajukan terhadap perusahaan AI yang saat ini sedang diproses dalam sistem hukum AS.
Meta hak cipta penulis AI Sarah Silverman pengadilan