Dalam perkembangan terbaru mengenai konflik antara Rusia dan Ukraina, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menekankan pentingnya kedua belah pihak untuk menyajikan usulan konkret guna mengakhiri perang yang telah berkepanjangan ini. Rubio menyatakan, "Kedua pihak harus memberikan usulan konkret mengenai bagaimana konflik ini dapat diakhiri." Jika tidak, Amerika Serikat mungkin akan mundur dari perannya sebagai penengah dalam konflik ini.
Sementara itu, situasi di lapangan semakin memburuk. Menurut laporan dari Ukraina, pasukan Rusia telah melancarkan serangan terhadap kota Kharkiv dan Dnipro menggunakan drone. Serangan yang terjadi pada malam Selasa itu mengakibatkan setidaknya satu orang tewas dan hampir 50 orang terluka.
Di Kharkiv, yang merupakan kota terbesar kedua di Ukraina setelah Kiev, dilaporkan ada 45 orang yang terluka, termasuk dua anak-anak dan seorang wanita hamil. Gubernur wilayah Kharkiv, Oleh Synjehubow, memberikan informasi tersebut kepada media setempat. Sementara itu, di Dnipro, yang terletak di bagian tenggara Ukraina, seorang pria berusia 53 tahun dilaporkan tewas akibat serangan tersebut, dengan satu orang lainnya mengalami luka-luka. Gubernur wilayah Dnipropetrovsk, Serhij Lyssak, mengonfirmasi berita ini melalui platform Telegram.
Di sisi lain, menurut laporan dari intelijen Korea Selatan, sekitar 600 tentara Korea Utara telah tewas dalam konflik ini, berjuang di pihak Rusia melawan Ukraina. Sebanyak 4.100 lainnya dilaporkan terluka. Anggota parlemen Lee Seong Kweun menyampaikan informasi ini setelah mendapat pengarahan dari komite parlemen tentang keadaan ini. Dikatakan bahwa antara Januari dan Maret, sekitar 2.000 tentara yang terluka telah dibawa kembali ke Korea Utara. Selain itu, jenazah tentara yang tewas dibakar di Rusia, dan abunya juga dipulangkan ke Korea Utara.
Konflik ini terus berlanjut dan menimbulkan banyak kerugian, baik jiwa maupun harta benda. Kejadian-kejadian seperti ini menunjukkan betapa mendesaknya situasi di Ukraina dan perlunya penyelesaian yang damai untuk mengakhiri penderitaan yang dialami warga sipil.
Russland Ukraine Krieg Marco Rubio Drohnenangriff