Breaking News
TNI AL Miliki Tunggakan BBM hingga Rp5,45 Triliun     Demonstrasi Menyusul Pembunuhan Muslim di Prancis     Kementerian Luar Negeri Israel Tanggapi Tuduhan Dari Menteri Inggris     Mahasiswa 27 Tahun Diselamatkan Dua Kali di Gunung Fuji     Serangan Mematikan di Kashmir Picu Ketegangan antara India dan Pakistan    

Menteri Keuangan Israel Tegaskan Blokade Bantuan ke Gaza Berlanjut

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mengumumkan pada hari Senin bahwa dirinya akan melanjutkan blokade total terhadap bantuan yang masuk ke Jalur Gaza. Dalam pernyataannya di konferensi "People of Israel" yang diselenggarakan oleh media Israel, Yedioth Ahronoth, Smotrich menegaskan, "Tidak ada sebutir gandum pun yang akan masuk ke Gaza."

Blokade ini diperkenalkan setelah Israel menutup semua perbatasan yang menghubungkan Gaza dengan wilayah lainnya pada tanggal 2 Maret. Penutupan ini menghentikan aliran bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan oleh warga Gaza dan semakin memperburuk krisis yang ada di wilayah tersebut. Salah satu tujuan utama dari gencatan senjata yang pernah ada adalah untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Sejak Israel melanjutkan serangan berskala penuh pada 18 Maret, lebih dari 1.400 warga Palestina dilaporkan tewas dan lebih dari 3.600 lainnya mengalami luka-luka, menurut kementerian kesehatan Palestina. Angka-angka ini menunjukkan betapa parahnya situasi yang dihadapi oleh masyarakat di Gaza saat ini.

Pernyataan Smotrich ini muncul setelah Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa Israel sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali aliran bantuan ke Gaza. Namun, Smotrich menekankan bahwa prioritas utama adalah mengalahkan kelompok Hamas sepenuhnya, ketimbang fokus pada pembebasan tahanan Israel yang secara bertahap dibebaskan selama masa gencatan senjata. "Bagus bahwa perang telah dimulai, dan disayangkan bahwa perang dimulai dengan cara ini, tetapi kami sedang mengubah realitas di Timur Tengah," ujarnya.

Minggu lalu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga menyatakan bahwa pasukannya akan meningkatkan ofensif mereka di Gaza untuk melaksanakan rencana pemindahan massal yang diusulkan oleh Presiden AS, Donald Trump.

Sejak perang dimulai pada bulan Oktober 2023, lebih dari 50.700 warga Palestina dilaporkan telah kehilangan nyawa akibat serangan Israel di Gaza. Situasi ini menimbulkan keprihatinan besar di kalangan masyarakat internasional, di tengah meningkatnya kekhawatiran akan krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut.

library_books Middleeasteye