Pada hari Minggu, beberapa ribu pendukung politikus sayap kanan Marine Le Pen berkumpul di Paris untuk menunjukkan solidaritas setelah dia dijatuhi hukuman. Le Pen, yang merupakan pemimpin partai Rassemblement National (RN), menyebut keputusan tersebut sebagai "keputusan politik" yang "menghina negara demokratis".
Menurut Le Pen, hukuman yang dia terima adalah suatu bentuk serangan terhadap demokrasi itu sendiri. Dalam acara yang diadakan di depan Invalidendom, dia menyampaikan perasaannya kepada para pendukungnya. Jordan Bardella, ketua RN, menyebut keputusan itu "skandal" dan menambahkan bahwa itu adalah "serangan langsung terhadap demokrasi".
Bardella mengklaim bahwa sekitar 10.000 orang menghadiri demonstrasi tersebut. Namun, tempat di depan Invalidendom tidak terlihat penuh. Di lokasi lain, sebuah demonstrasi tandingan yang diadakan oleh kelompok lawan diadakan beberapa kilometer dari sana, dengan penyelenggara menyebutkan bahwa 15.000 orang berpartisipasi. Namun, polisi hanya mencatat sekitar 3.000 peserta di acara tersebut.
Partai Presiden Emmanuel Macron juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerang RN. Dalam sebuah pertemuan yang telah direncanakan sebelumnya di Saint-Denis, Gabriel Attal, pemimpin partai Macron, menuduh RN menyerang para hakim dan institusi Prancis melalui aksi demonstrasi ini.
Le Pen dijatuhi hukuman empat tahun penjara pada hari Senin lalu, dengan dua tahun di antaranya dijatuhkan dengan masa percobaan dan dua tahun lagi menggunakan alat pemantau elektronik. Selain itu, dia juga dikenakan denda sebesar 100.000 Euro. Hukuman ini akan ditangguhkan sampai proses bandingnya selesai.
Hakim juga melarang Le Pen untuk mengikuti pemilihan selama lima tahun ke depan, dan larangan ini berlaku segera setelah keputusan diambil.
Marine Le Pen Paris Solidaritätskundgebung Rassemblement National Protest