Kebangkitan nasionalisme di Kanada semakin terlihat. Hal ini terjadi setelah pernyataan kontroversial dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengusulkan agar Kanada dijadikan negara bagian ke-51 Amerika. Pernyataan ini membuat banyak warga Kanada merasa bangga dengan identitas nasional mereka.
Banyak orang Kanada mulai membeli bendera maple-leaf, yang menjadi simbol nasional negara tersebut. Mereka juga membatalkan rencana perjalanan ke Amerika Serikat dan bahkan melakukan aksi protes dengan membunyikan suara boo saat lagu kebangsaan Amerika dinyanyikan di acara olahraga.
Pernyataan Trump mencerminkan pandangannya bahwa nasionalisme adalah karakteristik penting dalam perdagangan global. Ia percaya bahwa jika sebuah perusahaan bukanlah perusahaan Amerika, maka perusahaan tersebut bisa menjadi sasaran. Pandangan ini bukan hanya milik Trump, tetapi juga terlihat pada pemimpin-pemimpin populis dan otoriter lainnya di seluruh dunia.
Misalnya, Partai Komunis Tiongkok juga menggambarkan kemajuan negara Tiongkok sebagai usaha nasional yang harus didukung oleh seluruh rakyatnya. Hal ini menunjukkan bahwa identitas nasional semakin menjadi perhatian utama di berbagai negara.
Bagi para pemimpin bisnis, muncul pertanyaan apakah mereka harus mengikuti arus kebangkitan nasionalisme ini. Dengan meningkatnya rasa bangga terhadap identitas nasional, penting bagi mereka untuk mempertimbangkan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi strategi dan hubungan bisnis mereka di masa depan. Kebangkitan nasionalisme ini bisa menjadi tantangan, tetapi juga bisa membuka peluang baru dalam cara orang berbisnis dan berinteraksi di kancah global.
Kanada nasionalisme Donald Trump bendera identitas