Jim Hartman, seorang petani dari North Carolina, awalnya menyambut tahun baru dengan harapan besar. Di bulan Januari, ia merencanakan untuk mengganti forklift tua berusia 40 tahun dan menyelesaikan pembangunan fasilitas baru untuk mengemas dan memproses 8.164 kilogram madu yang dipanen setiap tahunnya. Selain itu, ia juga tertarik untuk memiliki mesin baru yang dapat membagi madu menjadi kemasan kecil untuk makanan sekolah.
Namun, harapan itu pupus ketika Departemen Pertanian AS (USDA) mengumumkan pengurangan dua program yang selama ini membantu pembelian produk lokal untuk bank makanan dan sekolah. Keputusan ini diperkirakan akan membuat Hartman kehilangan pendapatan sekitar Rp 1,5 miliar. Selain itu, USDA juga membekukan dana sekitar Rp 300 juta yang diharapkan Hartman dari program konservasi dan proyek iklim era Biden.
Dalam dua bulan terakhir, pemerintahan Trump telah menciptakan ketidakpastian dalam sektor pertanian, yang sudah menghadapi tantangan berupa harga rendah, biaya tinggi, dan cuaca yang tidak menentu. Sekarang, para petani—yang selama ini menjadi pendukung utama Trump—juga menghadapi berbagai tantangan lain. Pendanaan USDA dan bantuan luar negeri terhenti atau belum jelas, deportasi pekerja diperkirakan akan mempersempit pasar tenaga kerja pertanian yang sudah ketat. Selain itu, tarif yang dikenakan kepada mitra dagang utama industri ini, yaitu Kanada, Meksiko, dan China, turut menambah beban mereka.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh AgWeb, sebuah situs berita pertanian, menunjukkan bahwa lebih dari setengah petani (54%) tidak mendukung penggunaan tarif oleh Trump sebagai alat negosiasi. Jajak pendapat ini melibatkan hampir 3.000 petani dan dilakukan pada bulan Maret.
Para petani yang terbiasa menghadapi ketidakpastian dari cuaca dan pasar mengharapkan pemerintah federal, yang menghabiskan puluhan miliar dolar untuk mendukung mereka setiap tahun, menjadi kekuatan yang membantu mengatasi ketidakstabilan tersebut. Seorang juru bicara USDA menyatakan bahwa lembaga tersebut sedang membatasi pengeluaran era Biden yang digunakan untuk mengejar agenda liberal.
Namun, juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly, mengatakan, "Trump akan memastikan para petani mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk memberi makan dunia." Ia menambahkan bahwa pemerintahan saat ini sedang bekerja untuk memperluas pasar bagi petani AS.
petani North Carolina Jim Hartman program pertanian Trump