Duta Besar China untuk Amerika Serikat, Xie Feng, baru-baru ini menyerukan pentingnya kolaborasi dalam bidang kecerdasan buatan (AI) untuk mengurangi risiko yang tidak terkendali. Dalam sebuah pernyataan, Xie menekankan bahwa kemajuan manusia harus lebih diutamakan dibandingkan dengan adanya hambatan teknologi yang dapat menghalangi inovasi.
Xie Feng merujuk pada DeepSeek, sebuah startup AI asal China, yang telah membuat kemajuan signifikan di pasar. Ia menyatakan bahwa keberhasilan perusahaan seperti DeepSeek menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh teknologi AI dalam memajukan berbagai sektor kehidupan.
Namun, ia juga memberikan peringatan bahwa tanpa regulasi yang tepat, teknologi yang sedang muncul seperti AI dapat menimbulkan ancaman serius. "Kita perlu bekerja sama untuk mencegah krisis yang mungkin timbul akibat penerapan teknologi yang tidak terkontrol," ungkapnya.
Pernyataan ini datang di tengah meningkatnya perhatian global terhadap dampak dari teknologi baru, terutama AI, yang dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari ekonomi hingga keamanan. Xie menekankan bahwa kerja sama antara negara-negara, terutama antara China dan Amerika Serikat, sangat penting untuk memastikan bahwa perkembangan teknologi ini dapat bermanfaat bagi semua.
Dengan semakin maraknya penggunaan AI dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan industri, tantangan yang dihadapi pun semakin kompleks. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan yang bijak dan kolaboratif untuk mengatasi masalah yang muncul.
Xie Feng berharap bahwa dengan adanya dialog terbuka dan kerjasama internasional, potensi positif dari AI dapat dimaksimalkan, sementara risiko yang mungkin muncul dapat diminimalkan.