Buckingham Palace telah mengonfirmasi bahwa Ratu Camilla mengirimkan surat dukungan pribadi kepada Gisèle Pelicot, seorang korban pemerkosaan di Prancis. Gisèle Pelicot mengalami kekerasan selama hampir satu dekade oleh mantan suaminya, yang tidak hanya menganiaya dirinya sendiri tetapi juga merekrut banyak pria lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Ratu Camilla, yang dikenal sebagai pejuang lama dalam isu kekerasan domestik dan seksual, sangat terpengaruh oleh pengalaman mengerikan yang dialami oleh Gisèle. Dalam suratnya, Ratu Camilla ingin menghargai "martabat dan keberanian luar biasa" Gisèle dalam menghadapi cobaan hidup yang sulit ini.
Selama persidangan, banyak kelompok wanita berkumpul di luar pengadilan untuk memberikan dukungan kepada Gisèle. Mereka bertepuk tangan dan ada yang membawa bunga sebagai bentuk penghormatan atas kekuatan yang ditunjukkan oleh Gisèle.
Pada bulan Desember, hakim di kota Avignon, Prancis, menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara kepada Dominique Pelicot, yang kini berusia 72 tahun, atas tindakan kejahatannya terhadap Gisèle.
Kasus ini adalah salah satu yang terbesar dalam sejarah pemerkosaan di Prancis dan telah menarik perhatian global. Banyak orang di seluruh dunia berbicara tentang pentingnya mendukung korban kekerasan dan memperjuangkan keadilan.
Surat dukungan dari Ratu Camilla menunjukkan bahwa isu kekerasan seksual adalah masalah yang harus diperhatikan tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga oleh masyarakat secara keseluruhan. Hal ini mengingatkan kita semua akan pentingnya memperjuangkan hak-hak korban dan mendukung mereka dalam proses pemulihan.