Microsoft, perusahaan teknologi raksasa, sedang berupaya mengubah budaya kerja yang sebelumnya dikenal sebagai ‘country club’. Istilah ini digunakan oleh pendiri Amazon, Jeff Bezos, untuk menggambarkan suasana kerja di Microsoft yang dianggap santai, di mana karyawan bisa bersantai setelah bekerja keras dalam karir mereka sebelum memasuki masa pensiun.

Namun, saat ini, beberapa pemimpin di Microsoft mengkhawatirkan bahwa perusahaan telah menjadi terlalu lembek. Ini membuat sulit untuk mengeluarkan karyawan yang kinerjanya di bawah standar. Menurut sumber yang mengetahui rencana Microsoft, perusahaan ini sedang berusaha untuk lebih ketat dalam menilai karyawan dan meningkatkan produktivitas.

Selain itu, Microsoft juga melakukan beberapa penyesuaian untuk lebih memprioritaskan bakat teknik dan meratakan struktur organisasi. Hal ini diambil dari pengalaman Amazon yang dikenal memiliki standar tinggi dalam perekrutan dan pengelolaan karyawan.

Perubahan ini mencerminkan upaya Microsoft untuk tetap bersaing dalam industri teknologi yang sangat dinamis. Dengan mengubah budaya kerja, perusahaan berharap dapat meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan.

Microsoft telah lama dikenal sebagai salah satu tempat kerja yang nyaman. Namun, dalam menghadapi tantangan baru, perusahaan ini menyadari perlunya beradaptasi agar tetap relevan dan produktif di pasar yang semakin kompetitif.

Dengan langkah-langkah ini, Microsoft ingin memastikan bahwa setiap karyawan berkontribusi secara maksimal, dan mereka yang tidak mampu mengikuti perkembangan akan menghadapi konsekuensi.

Perubahan ini diharapkan dapat membawa Microsoft ke arah yang lebih baik, menjadikannya sebagai tempat kerja yang tidak hanya nyaman, tetapi juga penuh tantangan dan peluang bagi setiap karyawan.