Breaking News
Pengangkatan CPNS 2024 Dipercepat Sesuai Instruksi Presiden     Mahasiswa Dikeluarkan karena Protes Palestina di Prancis     Perayaan Hari St. Patrick Meluas di Seluruh Dunia     Remaja 17 Tahun Dipukul Airsoft Gun Saat Bangunkan Warga Sahur     Amerika Serikat Luncurkan Serangan Udara Terhadap Houthi di Yaman    

Karyawan Disney Jadi Korban Pembobolan Data

Seorang karyawan Disney bernama Matthew Van Andel mengalami pengalaman yang sangat mengejutkan ketika ia menyadari bahwa seseorang yang mengiriminya pesan daring mengetahui banyak tentang kehidupannya. Pesan tersebut dikirim pada bulan Juli lalu dan mengandung informasi pribadi, termasuk detail tentang makan siangnya dengan rekan kerja di Disney beberapa hari sebelumnya.

Van Andel, yang berusia 42 tahun dan memiliki dua anak laki-laki, merasa cemas. Ia tahu bahwa tidak ada orang di luar Disney yang seharusnya bisa mengakses informasi tersebut. Dari situ, Van Andel menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban pembobolan data.

Kejadian ini bermula pada bulan Februari ketika Van Andel mengunduh perangkat lunak gratis dari situs berbagi kode populer, GitHub. Ia mencoba teknologi kecerdasan buatan (AI) baru di komputer rumahnya. Perangkat lunak tersebut dirancang untuk membuat gambar AI dari teks yang dimasukkan. Namun, perangkat lunak itu ternyata adalah malware, sebuah program berbahaya yang memberikan akses kepada hacker untuk masuk ke komputernya dan seluruh kehidupan digitalnya.

"Sangat sulit untuk menggambarkan perasaan pelanggaran ini," ungkap Van Andel. Ia merasa kehidupannya telah dirusak oleh tindakan hacker yang tidak bertanggung jawab.

Akibat tindakan ini, lebih dari 44 juta pesan dari alat kolaborasi kerja Disney, yaitu Slack, dipublikasikan secara online oleh kelompok hacker yang misterius. Hacker tersebut menggunakan kredensial login Van Andel untuk mencuri informasi dari perusahaan tempatnya bekerja.

Pembobolan data ini sangat mengganggu kehidupan Van Andel. Hacker tersebut mencuri nomor kartu kreditnya dan mengakibatkan tagihan yang besar. Selain itu, informasi pribadinya, termasuk nomor Jaminan Sosial, juga dipublikasikan secara online. Informasi tersebut bisa digunakan untuk mengakses kamera Ring di rumahnya.

Beberapa minggu setelah kejadian tersebut, Van Andel kehilangan pekerjaannya. Setelah analisis forensik dilakukan pada komputer kerjanya, Disney memutuskan untuk memecatnya dengan alasan menemukan akses ke materi pornografi di perangkat tersebut. Van Andel membantah tuduhan tersebut dan menyatakan tidak pernah mengakses konten pornografi di komputer kerjanya.

Pengalaman Van Andel menjadi pelajaran berharga bagi perusahaan dan individu mengenai betapa rentannya mereka terhadap serangan hacker yang oportunis. Kejadian ini menunjukkan pentingnya menjaga keamanan siber dan berhati-hati saat mengunduh perangkat lunak dari sumber yang tidak dikenal.

library_books Wsj