Dalam imajinasi budaya, salah satu narasi utama tentang generasi milenial adalah mereka masih muda. Mereka sering dianggap sebagai generasi yang mengalami "perubahan yang tertunda", seolah-olah kesulitan untuk melangkah ke fase dewasa. Namun, waktu terus berjalan dan milenial tidak terkecuali.
Saat ini, banyak milenial yang sudah membeli rumah, memiliki anak, berinvestasi, dan mendapatkan promosi di tempat kerja. Mereka kini adalah orang dewasa yang bertanggung jawab. Meskipun terlihat rapi, tanggung jawab ini juga membawa stres dan ketakutan.
Jennifer Deal, seorang ilmuwan riset senior di Pusat Organisasi Efektif di USC, menyatakan, "Hal ini mengejutkan banyak orang ketika mereka tiba di titik ini, terutama jika mereka tidak pernah merasa memiliki semua jawaban dalam hidup."
"Bagi banyak orang yang tidak merasa sepenuhnya siap, mengetahui bahwa mereka sekarang adalah pihak yang harus menjaga agar semuanya tetap stabil dan dalam jalur yang benar adalah hal yang mengejutkan dan menakutkan," tambahnya.
Generasi milenial kini berada dalam posisi untuk mengendalikan kehidupan mereka dan memberikan arah bagi masa depan. Meskipun menghadapi tantangan baru, mereka berusaha untuk menjalani peran baru ini dengan sebaik-baiknya.
Dengan banyaknya tanggung jawab yang diemban, milenial harus belajar untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Mereka kini bukan lagi generasi yang hanya menunggu, tetapi sudah mengambil langkah untuk menjadi dewasa.
Generasi yang dulunya dianggap tidak pernah dewasa, kini harus menghadapi kenyataan sebagai orang dewasa. Mungkin, ini adalah saat yang tepat bagi mereka untuk membuktikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan yang ada di depan.