Pertarungan banteng, yang pernah menjadi jalan keluar bagi banyak pria muda dari kemiskinan, kini menghadapi masa depan yang suram di Kolombia. Banyak orang di negara ini merasa acuh tak acuh atau bahkan menolak tradisi ini.
Setelah kemenangan Gustavo Petro dalam pemilihan umum pada tahun 2022, Kongres Kolombia mengesahkan larangan total terhadap pertarungan banteng. Larangan ini akan mulai berlaku pada tahun 2027.
Tradisi pertarungan banteng memang telah menjadi bagian dari budaya beberapa daerah di Kolombia, namun saat ini, banyak masyarakat yang sudah tidak tertarik lagi. Hanya kota Manizales, yang merupakan kota kaya dengan hubungan sejarah ke Spanyol, yang masih mempertahankan acara ini.
Di tempat lain, popularitas pertarungan banteng semakin menurun. Banyak orang berpendapat bahwa kegiatan ini sudah tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi hewan. Mereka percaya bahwa kekerasan terhadap hewan tidak seharusnya dijadikan hiburan.
Dengan adanya larangan yang akan datang, banyak penggemar tradisi ini khawatir bahwa ini adalah akhir dari sebuah era. Mereka berargumen bahwa pertarungan banteng adalah bagian penting dari sejarah dan identitas budaya Kolombia.
Sementara itu, sebagian besar masyarakat Kolombia tampaknya lebih memilih untuk melangkah maju dan mencari bentuk hiburan lainnya yang lebih ramah dan tidak melibatkan kekerasan. Ini menunjukkan perubahan pandangan yang signifikan dalam masyarakat yang semakin peduli akan kesejahteraan hewan.
Keputusan pemerintah Kolombia untuk melarang pertarungan banteng mencerminkan perubahan sosial yang lebih luas. Ada harapan bahwa dengan pelarangan ini, masyarakat dapat beralih ke bentuk hiburan yang lebih positif dan mendukung perlindungan hewan.
Namun, bagi mereka yang masih mencintai tradisi ini, masa depan tampak tidak pasti. Pertarungan banteng mungkin akan segera menjadi kenangan, dan dengan berlalunya waktu, tradisi ini mungkin akan hilang sepenuhnya dari ingatan masyarakat Kolombia.
pertarungan banteng Kolombia pelarangan Gustavo Petro tradisi