KOPENHAGEN, DENMARK – Pemerintah Denmark mengumumkan rencana untuk melarang penggunaan smartphone di sekolah dan klub setelah sekolah. Langkah ini diambil setelah adanya rekomendasi dari sebuah komisi yang dibentuk untuk memperhatikan kesejahteraan anak-anak.
Mattias Tesfaye, Menteri Anak dan Pendidikan, menjelaskan bahwa larangan tersebut berarti "ponsel dan tablet pribadi tidak akan diizinkan di sekolah, baik selama waktu pelajaran maupun saat istirahat." Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi anak-anak.
Rasmus Meyer, presiden komisi tersebut, menambahkan, "Begitu ponsel masuk ke kamar anak, itu akan mengambil semua ruang. Hal ini berisiko menghancurkan harga diri mereka." Pernyataan ini menunjukkan kekhawatiran tentang dampak negatif teknologi pada perkembangan anak.
Namun, sebuah studi baru di Inggris menunjukkan bahwa melarang ponsel di sekolah tidak banyak berpengaruh terhadap nilai atau perasaan siswa. Penelitian ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas larangan tersebut dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak di lingkungan sekolah.
Pemerintah Denmark belum merilis rincian lengkap tentang kebijakan ini, tetapi langkah ini menunjukkan perhatian yang lebih besar terhadap masalah kesehatan mental dan kesejahteraan anak di tengah kemajuan teknologi yang pesat.
Larangan ini diharapkan dapat menjadi langkah positif dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih produktif dan mendukung bagi siswa. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam menyeimbangkan antara kemajuan teknologi dan kebutuhan untuk menjaga kesejahteraan anak-anak.