Breaking News
Wali Kota Istanbul Ditangkap Usai Pencabutan Ijazah     Kecurangan Baru di SPBU: BBM Dikurangi dengan Aplikasi     Anies Baswedan Berduka, Kucing Peliharaannya Lego Meninggal     Serangan Udara Israel Tewaskan Pekerja PBB di Gaza     Patrick Kluivert Siapkan Perubahan Jelang Pertandingan Melawan Australia    

Ketegangan Antara Trump dan Selenskyj di Gedung Putih

Pada hari Jumat yang lalu, sebuah insiden tidak biasa terjadi di Gedung Putih, ketika Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terlibat dalam sebuah cekcok dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Selenskyj. Dalam pertemuan tersebut, Trump dengan tegas mengkritik Selenskyj dan bahkan mengusirnya dari ruang Oval yang terkenal.

"Anda mempertaruhkan kemungkinan terjadinya Perang Dunia Ketiga. Tindakan Anda sangat tidak menghormati negara ini," teriak Trump, menunjukkan ketidakpuasannya terhadap keputusan yang diambil oleh Ukraina.

Setelah insiden tersebut, Selenskyj memberikan wawancara kepada stasiun televisi Fox News. Dalam wawancara itu, Selenskyj menegaskan bahwa ia tidak akan meminta maaf kepada Trump. "Saya menghormati presiden dan saya menghormati rakyat Amerika. Kita harus sangat terbuka dan jujur," ujarnya. Ia juga berharap Trump dapat lebih mendukung Ukraina dalam situasi yang sulit ini.

Selenskyj menolak untuk terlibat dalam pembicaraan perdamaian selama tidak ada jaminan keamanan bagi Ukraina. Ia mengungkapkan rasa penyesalan atas apa yang terjadi di Gedung Putih, tetapi tetap optimis bahwa hubungan mereka dapat diperbaiki. "Saya tidak ingin kehilangan mitra hebat kami di AS. Ini lebih dari sekadar hubungan antara dua presiden," katanya.

Selenskyj juga mengkritik pernyataan dari pemerintahan Trump yang meminta Ukraina untuk mengadakan kesepakatan dan mempertimbangkan untuk menyerahkan wilayah kepada Rusia. "Ini tentang rumah. Ini tentang kehidupan orang-orang, tentang ayah, ibu, kerabat, dan kakek nenek yang telah meninggal dalam perang ini. Tidak ada yang ingin memaafkan Putin. Ini bukan lelucon atau dongeng. Ini adalah kehidupan yang nyata," tegasnya.

Di sisi lain, Trump menyatakan bahwa ia tidak akan segera melanjutkan pembicaraan dengan Selenskyj. "Dia ingin segera kembali. Namun, bagi saya, itu tidak mungkin," ujar Trump dalam penampilan publik pertamanya setelah insiden tersebut.

Insiden ini menunjukkan betapa rumitnya hubungan antara Amerika Serikat dan Ukraina saat ini, serta dampaknya terhadap situasi politik global. Ketegangan yang terjadi dapat mempengaruhi banyak hal, termasuk stabilitas di wilayah Eropa dan hubungan internasional lainnya.

library_books Tagesschau