Berlin, 1 Maret 2025 – Tahun 2025 diperkirakan akan menjadi tahun yang kaya akan aktivitas zecken (kutu) di Jerman. Penyebabnya adalah suhu musim dingin yang lebih hangat dari biasanya. Zecken dapat mulai aktif pada suhu lima derajat Celsius dan dapat bertahan hidup pada suhu hingga minus tujuh derajat Celsius selama beberapa hari.
Sejak awal tahun, sudah ada laporan kasus Früh-Sommer-Meningoenzephalitis (FSME), yaitu infeksi virus yang ditularkan oleh zecken yang dapat menyebabkan radang otak dan selaput otak. Menurut data dari Institut Robert Koch (RKI), pada tahun 2024, terdapat 686 kasus FSME yang dilaporkan di seluruh Jerman. Hanya pada tahun 2020, angka kasusnya lebih tinggi dengan 700 infeksi yang terdaftar.
Namun, Dr. Gerhard Dobler, kepala Laboratorium Konsil Nasional FSME di Institut Mikrobiologi Angkatan Bersenjata Jerman di Munich, menyatakan bahwa jumlah kasus yang dilaporkan hanya mencakup sekitar sepuluh persen dari semua infeksi yang sebenarnya. "Banyak infeksi tidak terdeteksi atau hanya menunjukkan gejala ringan," jelasnya.
Dr. Dobler juga mengingatkan bahwa tidak ada daerah di Jerman yang benar-benar bebas dari FSME. Ia merekomendasikan agar semua orang mendapatkan vaksinasi, terlepas dari peta risiko RKI. "Peta tersebut hanya menunjukkan daerah dengan insiden yang lebih tinggi, yang tidak sepenuhnya mencerminkan kenyataan," tambahnya.
Sebagai tambahan informasi, zecken juga dapat menularkan Lyme-Borreliose, yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini dapat merusak sistem saraf dan sendi. Saat ini, belum ada vaksin yang tersedia untuk melindungi dari Borreliose, meskipun penyakit ini lebih umum terjadi dibandingkan dengan FSME.
Para ahli kesehatan memperingatkan agar masyarakat lebih waspada terhadap risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh zecken, terutama saat cuaca hangat. Vaksinasi dan perlindungan diri sangat disarankan untuk mengurangi risiko infeksi.