Khalida Jarrar, seorang tahanan Palestina berusia 61 tahun, dibebaskan oleh Israel pada hari Minggu sebagai bagian dari gelombang pertama pertukaran tahanan yang disepakati dengan Hamas dalam kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Jarrar adalah seorang anggota parlemen, feminis, dan advokat hak-hak tahanan yang telah menghabiskan lebih dari tiga dekade hidupnya sebagai aktivis.
Jarrar ditahan dalam kondisi administratif, yaitu kebijakan yang memungkinkan otoritas Israel menahan individu tanpa tuduhan atau pengadilan. Dia telah ditahan sejak 26 Desember 2023. Selama kariernya sebagai aktivis, Jarrar telah kehilangan banyak anggota keluarganya, termasuk ayah, putri, dan keponakannya, saat dia berada dalam penjara.
Selain ditahan, Jarrar juga menghadapi larangan bepergian jangka panjang yang diterapkan oleh otoritas Israel. Suaminya sendiri telah ditahan lebih dari sepuluh kali. Kehidupan Jarrar sebagai aktivis tidak hanya berfokus pada kebebasan pribadinya, tetapi juga pada hak-hak tahanan lainnya, terutama perempuan.
Pembebasan Jarrar adalah langkah penting dalam proses gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang lebih luas, yang diharapkan dapat membawa harapan bagi banyak keluarga yang terpisah akibat konflik yang berkepanjangan ini. Dengan kembalinya Jarrar, diharapkan suara dan perjuangannya untuk hak-hak perempuan dan tahanan Palestina akan semakin terdengar di kancah internasional.