Peneliti dari Princeton University dan Indian Institute of Technology (IIT) baru-baru ini membuat penemuan yang mengubah cara pandang kita terhadap kecerdasan buatan (AI). Mereka menemukan bahwa AI tidak hanya dapat mendesain lebih cepat, tetapi juga berpikir dengan cara yang sulit dipahami oleh manusia. Sistem AI yang mereka kembangkan mampu menciptakan desain chip nirkabel dengan pola yang aneh dan tampaknya acak, namun hasilnya jauh lebih baik dibandingkan desain yang dibuat oleh insinyur manusia.
Desain-desain baru yang dihasilkan oleh AI ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications. Yang menarik dari penemuan ini adalah kemampuan AI untuk menyelesaikan pekerjaan yang biasanya memerlukan waktu berminggu-minggu menjadi hanya beberapa jam. Menurut peneliti utama, Kaushik Sengupta, AI ini menciptakan struktur yang kompleks dan tidak terduga, yang mencapai performa "yang sebelumnya tidak mungkin dicapai".
Penemuan ini mengingatkan pada eksperimen bersejarah di tahun 1990-an, di mana sirkuit yang dikembangkan oleh AI menggunakan komponen yang tampaknya tidak terhubung, tetapi ternyata sangat penting melalui interaksi elektromagnetik yang halus. AI masa kini juga memanfaatkan fenomena fisik dengan cara yang menantang pemahaman manusia, menciptakan sirkuit yang bekerja lebih baik meskipun, atau mungkin karena, pola acak yang dihasilkan.
"Manusia tidak benar-benar dapat memahaminya, tetapi desain ini dapat bekerja lebih baik," ungkap Sengupta.
Meskipun AI ini terkadang dapat "menghalusinasi" elemen yang tidak berfungsi, yang memerlukan pengawasan manusia, perkembangan ini menunjukkan bahwa kita sedang memasuki era di mana kecerdasan buatan tidak hanya mengotomatiskan desain, tetapi juga menemukan prinsip-prinsip baru dalam rekayasa yang belum sepenuhnya dipahami oleh manusia.