Sejumlah investor dari Cina sedang menyaksikan dengan cemas pemilihan presiden yang akan berlangsung di Amerika Serikat. Mereka sangat memperhatikan hasil pemilu ini karena dapat mempengaruhi kondisi ekonomi Cina yang saat ini sedang mengalami berbagai tantangan.
Ekonomi Cina sudah menghadapi masalah sejak lebih dari tiga tahun lalu, terutama dalam sektor properti yang mengalami penurunan. Selain itu, Cina juga menghadapi deflasi yang sudah berlangsung selama lebih dari delapan belas bulan. Dalam situasi ini, kemungkinan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih menjadi perhatian besar, mengingat Trump terkenal dengan kebijakan tarif yang tinggi terhadap barang-barang dari Cina.
Setelah pemilu pada 5 November, fokus perhatian di Cina akan beralih ke pertemuan penting yang akan diadakan di Beijing pada 8 November. Dalam pertemuan tersebut, komite tetap dari badan legislatif Cina akan menyetujui serangkaian langkah fiskal yang telah lama ditunggu-tunggu.
Angka-angka dan kebijakan yang akan diumumkan pada tanggal tersebut diharapkan dapat mencerminkan pikiran dan strategi dari para pemimpin Cina. Namun, keputusan mereka juga akan sangat dipengaruhi oleh hasil pemilu presiden di Amerika Serikat. Dengan kata lain, apa yang akan terjadi di Beijing pada 8 November akan "terjepit" oleh keputusan yang diambil oleh rakyat Amerika pada 5 November.
Situasi ini menunjukkan betapa saling terkaitnya ekonomi global dan bagaimana keputusan di satu negara dapat berdampak besar pada negara lain. Para investor di Cina berharap agar hasil pemilu tidak membawa dampak negatif yang lebih dalam bagi ekonomi mereka yang sudah sedang berjuang.