Saat Halloween semakin dekat, banyak orang mulai memikirkan tentang kostum yang akan mereka kenakan. Namun, ada hal penting yang harus diperhatikan: perbedaan antara kostum yang menyenangkan dan kostum yang bisa membuat kelompok tertentu merasa terpinggirkan atau dihina.
Beberapa kostum yang dijual secara online memiliki deskripsi yang bermasalah dan dapat dianggap tidak pantas. Ini adalah isu yang perlu diwaspadai oleh semua orang ketika memilih kostum. Kostum seharusnya menjadi bentuk ekspresi diri, bukan cara untuk menjadikan kelompok yang terpinggirkan sebagai bahan lelucon.
Dalam konteks ini, kita perlu memahami istilah "apresiasi" dan "apropriasi". Apresiasi berarti menghargai budaya orang lain dengan cara yang positif dan saling menghormati. Sebaliknya, apropriasi adalah ketika seseorang mengambil elemen dari budaya lain tanpa izin atau pemahaman yang mendalam, sering kali untuk kepentingan diri sendiri.
Selama perayaan Halloween, beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa kostum yang mereka pilih bisa melukai perasaan orang lain. Misalnya, mengenakan kostum yang menggambarkan stereotip negatif tentang kelompok tertentu atau menggunakan simbol-simbol budaya yang tidak dipahami sepenuhnya. Hal ini bisa menciptakan kesalahpahaman dan memperkuat stigma yang sudah ada.
Meskipun banyak kostum yang terlihat lucu atau menghibur, penting untuk memilih secara bijaksana. Ini bukan hanya tentang membuat pilihan yang menyenangkan, tetapi juga tentang menunjukkan rasa hormat kepada semua orang, terlepas dari latar belakang mereka.
Sebagai catatan, daftar kostum yang tidak pantas ini bukanlah yang terakhir. Sebaiknya kita semua melakukan penelitian dan berpikir dua kali sebelum mengenakan kostum yang bisa menyinggung perasaan orang lain. Dengan cara ini, kita bisa merayakan Halloween dengan cara yang positif dan inklusif, tanpa melukai hati orang lain.