Dua siswa perempuan dari Amerika Serikat telah melakukan sesuatu yang dianggap hampir mustahil oleh banyak ahli matematika: mereka berhasil membuktikan teorema Pythagoras dengan cara yang berbeda, yaitu menggunakan metode trigonometri. Hasil penelitian mereka telah dipublikasikan dalam jurnal American Mathematical Monthly, yang merupakan salah satu jurnal matematika paling terkemuka.
Teorema Pythagoras, yang dinyatakan dalam rumus a² + b² = c², menjelaskan hubungan antara panjang sisi-sisi segitiga siku-siku. Dalam rumus ini, a dan b adalah panjang dua sisi yang membentuk sudut siku-siku, sementara c adalah panjang sisi miring. Meskipun teorema ini telah dikenal selama ribuan tahun, cara baru untuk membuktikannya selalu menjadi tantangan bagi para matematikawan.
Inspirasi bagi kedua remaja ini muncul saat mereka mengikuti kompetisi matematika di sekolah menengah atas mereka pada tahun 2022. Salah satu pertanyaan dalam kompetisi tersebut meminta peserta untuk menciptakan bukti baru untuk teorema Pythagoras. Meskipun masih muda, mereka menunjukkan dedikasi yang luar biasa dengan menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mengerjakan masalah ini. Bahkan, mereka rela mengorbankan waktu liburan mereka untuk menyelesaikan bukti ini.
Kerja keras dan ketekunan mereka akhirnya membuahkan hasil. Dengan menggunakan pendekatan trigonometri, mereka mampu memberikan bukti yang tidak hanya baru tetapi juga elegan. Penemuan ini telah menarik perhatian banyak orang di dunia matematika dan menunjukkan bahwa pemikiran kreatif dapat membuka jalan baru dalam pemahaman konsep-konsep dasar.
Prestasi ini menunjukkan bahwa siapa pun, tak peduli usianya, dapat memberikan kontribusi penting dalam bidang ilmu pengetahuan. Karya dua ilmuwan muda ini diharapkan dapat menginspirasi generasi berikutnya untuk terus mengeksplorasi dan menemukan hal-hal baru dalam dunia matematika.
Dengan bukti ini, mereka tidak hanya mengukir nama mereka dalam sejarah matematika, tetapi juga membuktikan bahwa semangat dan dedikasi dapat mengatasi tantangan yang tampaknya tidak mungkin.”
Pythagoras trigonometri ilmuwan muda matematika publikasi