Breaking News
Penghitungan Suara Dimulai dalam Pemilihan Presiden AS     Krisis Politik di Israel: Perdebatan antara Kesehatan Mental dan Radikalisasi     Upaya Penyelamatan Berlanjut di Valencia Setelah Banjir Besar     Kritik Terhadap Kepedulian Iklim Para Intelektual Barat     Gerakan Nasional Tak Terikat Dapat Dana Besar dari PAC Demokrat    

Laba Bersih PT AKR Corporindo Tbk Turun 14,07%

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengumumkan laporan keuangan terbaru yang menunjukkan penurunan laba bersih dan pendapatan di sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2024. Hingga September 2024, AKRA mencatat laba bersih sebesar Rp1,46 triliun, yang mengalami penurunan sebesar 14,07 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp1,71 triliun.

Pendapatan AKRA juga mengalami penurunan sebesar 4,55 persen, tercatat sebesar Rp28,61 triliun, turun dari Rp29,97 triliun pada tahun sebelumnya. Dari total pendapatan tersebut, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp28,40 triliun, sementara pendapatan dari sewa tercatat sebesar Rp208,89 miliar.

Berdasarkan segmen produk, pendapatan perdagangan dan distribusi menyumbang Rp26,49 triliun, diikuti oleh pendapatan dari segmen pabrikan yang mencapai Rp499,12 miliar. Pendapatan dari segmen logistik tercatat sebesar Rp1,13 triliun, dan kawasan industri mencatat pendapatan sebesar Rp1 triliun.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan AKRA tercatat sebesar Rp26,25 triliun, yang mengalami penurunan dari Rp27,10 triliun di tahun sebelumnya. Beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp623,49 miliar, serta beban penjualan senilai Rp62,13 miliar.

Hingga akhir September 2024, total nilai aset AKRA tercatat sebesar Rp29,77 triliun, menurun sebesar 1,58 persen dari posisi akhir Desember 2023 yang mencapai Rp30,25 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp16,15 triliun, sedangkan ekuitas mencapai Rp13,61 triliun.

Meski mengalami penurunan, AKRA tetap optimis dan menargetkan pertumbuhan laba sebesar 12 hingga 15 persen untuk tahun ini. Pertumbuhan ini ditargetkan akan didorong oleh banyaknya pabrik besar yang akan dioperasikan, yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dari utilitas dan pelabuhan secara signifikan.

Selain itu, perseroan berencana untuk membuka 40 hingga 50 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) baru. Rencana ini adalah bagian dari program untuk membangun 350 pom bensin dengan merek BP-AKR dalam waktu 5 hingga 6 tahun ke depan.

library_books Idx Channel