Serangan udara Israel di kota Hasbaya, Lebanon, pada pukul 03.00 waktu setempat, telah mengakibatkan tewasnya tiga jurnalis serta melukai tiga lainnya. Di antara para korban adalah Ghassan Najar dan Mohammed Rida dari stasiun televisi Al Mayadeen serta Wissam Qassim dari Al Manar TV yang merupakan jaringan milik Hezbollah.
Serangan tersebut terjadi di sebuah gedung yang dianggap relatif aman, di mana setidaknya 18 jurnalis tinggal. Banyak dari mereka sedang tidur ketika serangan itu terjadi. Beberapa mobil yang bertuliskan "press" dalam bahasa Inggris terparkir di dekat gedung tersebut, menunjukkan bahwa lokasi itu digunakan oleh para jurnalis untuk meliput situasi di lapangan.
Kondisi di selatan Lebanon belakangan ini semakin memburuk akibat meningkatnya serangan udara. Jurnalis Al Jadeed, Mohammad Farhat, menyatakan, "Musuh Israel jelas takut pada kata-kata. Kami mengucapkan selamat tinggal kepada satu rekannya setelah yang lain akibat kejahatan Israel ini."
Serangan ini menambah daftar panjang kekerasan yang menimpa jurnalis yang bertugas di daerah konflik. Mereka sering kali menjadi sasaran dalam situasi yang tidak menentu, dan kehilangan nyawa mereka merupakan duka mendalam bagi dunia jurnalisme. Keluarga dan rekan-rekan jurnalis yang menjadi korban kini berduka atas kehilangan yang tragis ini.
Pemerintah Lebanon dan organisasi hak asasi manusia menyerukan penyelidikan terhadap serangan ini, menekankan pentingnya melindungi jurnalis yang berusaha melaporkan kebenaran di tengah kondisi yang berbahaya. Jurnalis merupakan bagian penting dari masyarakat dan tugas mereka untuk membawa informasi yang akurat harus dilindungi.
Serangan ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat internasional mengenai keselamatan jurnalis di daerah konflik. Banyak yang berharap agar situasi ini dapat segera membaik dan jurnalis dapat menjalankan tugas mereka dengan aman.