Bank Rusia telah mengumumkan kenaikan suku bunga kunci dari 19% menjadi 21%, menjadikannya sebagai tingkat tertinggi yang pernah ada. Keputusan ini diambil dalam upaya untuk mengendalikan inflasi yang terus meningkat di negara tersebut.
Badan pengatur tersebut menyatakan bahwa inflasi saat ini lebih tinggi dari yang diperkirakan pada bulan Juli. Dalam sebuah pernyataan, mereka menyampaikan, "Inflasi yang diharapkan oleh masyarakat terus meningkat. Permintaan dalam negeri tumbuh jauh lebih cepat daripada kemampuan untuk meningkatkan pasokan barang dan jasa."
Kenaikan suku bunga ini bertujuan untuk mengekang inflasi dengan cara mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Ketika suku bunga naik, biaya pinjaman juga meningkat, sehingga diharapkan masyarakat akan lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang.
Menurut proyeksi Bank Rusia, inflasi tahunan diperkirakan akan turun menjadi 4,5% hingga 5% pada tahun 2025 dan 4% pada tahun 2026. Namun, dengan kondisi ekonomi saat ini, ada kemungkinan bahwa suku bunga akan kembali naik pada pertemuan berikutnya.
Keputusan ini menjadi perhatian banyak pihak, terutama pelaku ekonomi yang merasa dampak dari kebijakan moneter ini akan berpengaruh pada daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi ke depannya. Kenaikan suku bunga ini diharapkan dapat membantu mengendalikan inflasi dan stabilitas ekonomi negara.