Bank Pembangunan Baru yang bernaung di bawah BRICS telah menginvestasikan dana sebesar USD 33 miliar, yang setara dengan sekitar Rp500 triliun, untuk membiayai 100 proyek sejak tahun 2018. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan dengan Kepala Bank Pembangunan Baru Dilma Rousseff di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang berlangsung pekan ini.
Dalam pernyataannya, Putin mengungkapkan, "Sejak 2018, saya kira 100 proyek telah dibiayai dengan total pembiayaan sebesar USD 33 miliar." Menurut Putin, bank ini merupakan lembaga keuangan yang sangat efektif dan menjanjikan bagi negara-negara anggota BRICS.
Putin juga menekankan pentingnya peningkatan penggunaan mata uang nasional di antara negara-negara BRICS. Dia percaya bahwa langkah ini akan membantu mengurangi risiko geopolitik serta memperkuat ketahanan ekonomi negara-negara anggota. "Penggunaan mata uang lokal memungkinkan kita mengurangi pembayaran utang, meningkatkan kemandirian finansial negara anggota BRICS, dan meminimalkan risiko geopolitik," ujar Putin.
Lebih lanjut, ia menambahkan, "Alhasil, pembangunan ekonomi sebisa mungkin terbebas dari situasi politik dunia saat ini." Ini menunjukkan komitmen BRICS untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di antara negara anggotanya.
KTT BRICS yang sedang berlangsung di Kazan, Rusia pada tanggal 22 hingga 24 Oktober 2024, diakui oleh Kremlin sebagai forum internasional terbesar yang pernah diadakan di negara tersebut. Event ini menjadi kesempatan bagi para pemimpin untuk berdiskusi mengenai isu-isu penting yang mempengaruhi negara-negara berkembang.