Di Mardan, sebuah kota di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, dua wanita trans ditemukan tewas setelah diserang oleh dua pria bersenjata yang menggunakan belati. Kejadian tragis ini terjadi di dalam rumah mereka dan membuat masyarakat setempat terkejut.
Menurut pernyataan dari kepala kepolisian setempat, Fahim Khan, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan terkait serangan ini. "Kami sedang menyelidiki insiden ini dan berusaha untuk menangkap pelaku yang bertanggung jawab," ujar Khan.
Farzana Jan, Presiden kelompok hak asasi manusia Trans Action di Khyber Pakhtunkhwa, melaporkan bahwa sejak bulan Januari, sembilan orang trans lainnya juga telah dibunuh dalam serangan bersenjata di provinsi tersebut. Ini menunjukkan bahwa kekerasan terhadap komunitas trans di Pakistan, yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, terus meningkat.
Komunitas trans di Pakistan sering kali menjadi sasaran kekerasan dan pelecehan. Mereka juga sering menjadi korban dari apa yang dikenal sebagai "pembunuhan kehormatan," di mana anggota keluarga mengambil tindakan ekstrem untuk menghukum perilaku yang dianggap tidak sesuai dengan norma sosial.
Kasus ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh komunitas LGBT di negara tersebut, yang sering kali hidup dalam ketakutan akan kekerasan dan penolakan dari masyarakat. Masyarakat internasional diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap isu ini dan mendukung upaya perlindungan hak asasi manusia untuk semua individu, terlepas dari identitas gender mereka.
Investigasi terus berlangsung dan pihak berwenang berjanji untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan keadilan bagi para korban.