Tujuh Warga Sipil Mesir Ditahan oleh Pasukan Pendukung Cepat Sudan
Dalam sebuah laporan yang mengejutkan, terungkap bahwa Pasukan Pendukung Cepat (RSF) di Sudan telah menahan tujuh warga sipil Mesir sebagai tawanan selama lebih dari 16 bulan. Hingga saat ini, tidak ada upaya dari pemerintah Mesir untuk mengamankan pembebasan mereka.
Komandan RSF, Mohamed Hamdan Dagalo, yang lebih dikenal dengan nama Hemeti, baru-baru ini menuduh Mesir terlibat dalam serangan udara terhadap pasukannya di dekat ibu kota Khartoum. Tuduhan ini berkaitan dengan konflik antara RSF dan angkatan bersenjata Sudan. Mesir sendiri membantah semua klaim yang diajukan oleh Hemeti.
Setelah pernyataan tersebut, RSF mengumumkan bahwa mereka menahan sejumlah "tentara bayaran" Mesir, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai identitas atau lokasi penahanan para tawanan tersebut.
Menurut informasi yang diperoleh dari anggota keluarga para tawanan dan sumber-sumber Sudan, terdapat tujuh warga sipil Mesir yang ditahan sebagai "tawanan" oleh RSF di lokasi yang tidak diungkapkan.
Nama-nama para tawanan tersebut adalah:
1. Ahmed Aziz Masri Abdel Qader (43 tahun)
2. Emad Mohamed Moawad Hussein (44 tahun)
3. Majed Mohamed Moawad Hussein (35 tahun)
4. Mohamed Shaaban Ali Mohamed (42 tahun)
5. Abdel Qader Ajami Abdel Aziz (55 tahun)
6. Ali Taha Abdel Karim Ahmed
7. Farag Allam
Semua tawanan berasal dari desa Abu Shanab, yang terletak di pusat Ibshaway, provinsi Fayoum, Mesir. Keberadaan mereka yang tidak diketahui dan lamanya penahanan menimbulkan keprihatinan yang mendalam bagi keluarga serta masyarakat luas.
Pihak berwenang Mesir diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan pembebasan para warga sipil ini.