Breaking News
    Tidak Ada Level Aman Minum Alkohol untuk Jaga Kesehatan Otak     Labour Partai Akan Suarakan Deklarasi Genosida Israel di Gaza     Ubah Pola Pikir, Ubah Nasib: Kunci Menuju Kehidupan Lebih Baik     Mensesneg Prasetyo Cari Solusi Setelah Kartu Identitas Wartawan Dicabut    

Krisis Pangan Serius di Jalur Gaza

Jalur Gaza saat ini menghadapi situasi kelaparan terburuk, menurut pernyataan dari otoritas internasional terkemuka mengenai krisis pangan. Tanpa tindakan segera, diperkirakan akan terjadi "kematian yang meluas". Pernyataan ini dikeluarkan oleh Integrated Food Security Phase Classification (IPC), meskipun tidak sampai pada deklarasi resmi kelaparan.

Kemarin, dunia dikejutkan oleh gambar-gambar anak-anak yang sangat kurus di Gaza, serta laporan tentang puluhan kematian akibat kelaparan setelah 22 bulan perang. Menanggapi situasi ini, Israel telah mengumumkan beberapa langkah, termasuk bantuan makanan melalui udara dan jeda kemanusiaan harian dalam pertempuran di beberapa bagian Gaza. Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan warga Palestina di lapangan mengatakan bahwa langkah-langkah tersebut tidak cukup.

IPC menyatakan bahwa Gaza telah berada di ambang kelaparan selama dua tahun, tetapi perkembangan terbaru telah "drastis memperburuk" situasi, termasuk "blokade yang semakin ketat" oleh Israel. Deklarasi resmi kelaparan sendiri jarang terjadi dan memerlukan data yang sulit didapatkan, karena akses ke Gaza dan pergerakan di dalamnya sangat dibatasi. Namun, para ahli independen berpendapat bahwa mereka tidak memerlukan deklarasi resmi untuk memahami apa yang terjadi di Gaza.

Laporan yang disusun berdasarkan informasi yang tersedia hingga 25 Juli ini menyatakan bahwa krisis telah mencapai "titik belok yang mengkhawatirkan dan mematikan". Data menunjukkan bahwa ambang batas kelaparan telah tercapai untuk konsumsi makanan di sebagian besar daerah Gaza dan untuk malnutrisi akut di Kota Gaza, yang mengarah pada bukti yang semakin meningkat tentang "kelaparan yang meluas".

library_books Dwnews