Breaking News
    Tidak Ada Level Aman Minum Alkohol untuk Jaga Kesehatan Otak     Labour Partai Akan Suarakan Deklarasi Genosida Israel di Gaza     Ubah Pola Pikir, Ubah Nasib: Kunci Menuju Kehidupan Lebih Baik     Mensesneg Prasetyo Cari Solusi Setelah Kartu Identitas Wartawan Dicabut    

Krisis Kemanusiaan di Gaza Dikecam Pejabat Katolik Tertinggi

Gaza, 23 Juli 2025 - Pejabat Katolik tertinggi di Tanah Suci, Latin Patriarch Pierbattista Pizzaballa, mengutuk krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza sebagai "tidak dapat diterima secara moral". Pernyataan ini muncul setelah kunjungannya ke wilayah yang terjebak dalam blokade dan serangan militer selama berbulan-bulan.

"Kami melihat pria-pria yang bertahan di bawah terik matahari selama berjam-jam hanya untuk berharap mendapatkan makanan sederhana," ungkap Pizzaballa kepada wartawan pada hari Selasa. Ia menambahkan bahwa situasi ini adalah "tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan".

Kunjungan Pizzaballa ke Gaza memberikan gambaran nyata tentang penderitaan ekstrem yang dialami oleh warga Palestina. Mereka terjebak dalam kondisi yang semakin memburuk akibat serangan yang terus-menerus dan blokade yang diberlakukan oleh Israel.

Sementara itu, Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan bahwa tingkat kelaparan di Gaza telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Sekitar sepertiga dari populasi Gaza dilaporkan tidak mendapatkan makanan selama berhari-hari akibat blokade yang terus berlangsung.

WFP juga menyatakan bahwa satu dari empat orang di Gaza kini menghadapi kondisi yang mirip dengan kelaparan. Di antara yang paling rentan, diperkirakan terdapat 100.000 wanita dan anak-anak yang menderita malnutrisi berat. Hal ini disebabkan oleh pasokan makanan yang sangat terbatas dan akses kemanusiaan yang terhalang.

Krisis kemanusiaan di Gaza menjadi sorotan dunia, dan pernyataan Pizzaballa semakin menegaskan perlunya tindakan segera untuk membantu warga yang terjebak dalam situasi sulit ini.

library_books Middleeasteye