Pada malam Kamis, pemukim Israel mendirikan tenda hanya beberapa meter dari desa Bedouin Palestina di daerah Al-Mu'arrajat, yang terletak di Tepi Barat yang diduduki, tepatnya di Lembah Yordania. Desa Al-Mu'arrajat Timur, yang terletak di sebuah bukit berbatu kecil, telah mengalami serangan yang meningkat dari pemukim di dekatnya, yaitu pemukiman Movot Yorihu.
Sebanyak tiga puluh keluarga telah terpaksa meninggalkan rumah mereka. Dua puluh keluarga terakhir bertahan hingga saat ini, tetapi situasi ini menjadi ancaman serius bagi keberadaan desa tersebut. Malam itu, pemukim bergerak dari rumah ke rumah, memaksa keluarga-keluarga keluar dengan ancaman senjata.
Penduduk setempat, Aliya Mlihat, segera menghubungi polisi, namun respon mereka sangat lambat. Ketika polisi perbatasan dan tiga mobil jeep militer tiba di lokasi, mereka tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan serangan tersebut, bahkan terkesan memfasilitasi penggusuran yang terjadi.
Dalam sebuah foto yang diambil oleh Mlihat, tampak para pemukim bersantai di kursi sambil tersenyum di samping tentara yang mengenakan seragam. Sekitar satu jam setelah serangan dimulai, para pemukim berada di depan pintu Mlihat.
"Mereka mulai mencari barang-barang yang bisa diambil, sambil berteriak: 'Segera pergi!' Saya menjawab dengan tegas: 'Kami tidak akan pergi!' Namun, mereka terus berteriak dan mengumpat kepada saya, ibu saya, dan saudara-saudara saya," kenang Mlihat.
Akhirnya, Mlihat dan keluarganya terpaksa pergi dengan ancaman senjata, bersama keluarga-keluarga yang tersisa yang membongkar rumah mereka dan memuat barang-barang ke dalam truk. Sekarang, komunitas tersebut tersebar di berbagai daerah, termasuk desa-desa terdekat seperti Al-'Awsaj dan Al-Auja.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, kekerasan telah meningkat, dengan pemukim semakin berani beraksi, didorong oleh pemerintah sayap kanan yang bertekad untuk menguatkan kendali mereka di Tepi Barat yang diduduki.
Tepi Barat pemukim Israel desa Bedouin kekerasan Al-Mu'arrajat