MADIUN – Pemerintah Kota Madiun berkomitmen untuk memperkuat pendidikan dengan menyeimbangkan penguasaan teknologi dan pelestarian budaya lokal. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Madiun, Dr. Maidi, dalam sebuah workshop yang diadakan di Dinas Pendidikan Kota Madiun pada hari Jumat, 4 Juli 2025.
Wali Kota Madiun menekankan bahwa bahasa Jawa sebagai bagian dari budaya lokal tidak boleh ditinggalkan. "Karakter kita tidak boleh ditinggalkan," ujarnya. Ia juga menyatakan bahwa bahasa asing perlu diajarkan dalam kegiatan pembelajaran. Menurutnya, penguasaan bahasa dan teknologi informasi (IT) sangat penting untuk menghadapi dunia global.
"Bahasa seperti Inggris, Jepang, Korea, Mandarin, hingga Arab harus kita kuasai semuanya. Kurikulum nasional ini harus dikenalkan agar anak-anak kita bisa go international sejak dini," tambahnya.
Penguatan budaya lokal sejak usia dini akan menjadi bagian dari proses pembentukan karakter siswa. Oleh karena itu, Pemkot Madiun merancang kurikulum baru yang akan mulai diterapkan pada tahun ajaran 2025. Kurikulum ini bertujuan untuk mentransformasi pendidikan di Madiun, tidak hanya berbasis teknologi tetapi juga tetap menjaga budaya lokal sebagai pondasinya.
Dengan langkah ini, diharapkan siswa-siswa di Madiun dapat memiliki kemampuan yang baik dalam berbagai bahasa, sekaligus tetap menghargai dan melestarikan bahasa serta budaya lokal yang ada.
Dengan demikian, Madiun berupaya untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas dalam teknologi, tetapi juga kaya akan budaya dan karakter yang kuat.
bahasa lokal pendidikan Madiun kurikulum Wali Kota