Breaking News
Anggota Parlemen Inggris Desak Pengakuan Negara Palestina     Program Sekolah Rakyat Resmi Dimulai di Tahun Ajaran Baru 2025-2026     PKK Serahkan Senjata untuk Perdamaian di Kurdistan     Aktivis Palestina Gugat Pemerintahan Trump Rp 300 Miliar     Dosen Asisten Kolumbia Mundur Setelah Tuduhan Pelecehan    

Ketegangan antara Trump dan Elon Musk Meningkat

Ketegangan antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan mantan sekutunya, Elon Musk, semakin meningkat. Pada hari Selasa, Trump mengungkapkan bahwa dia akan mempertimbangkan untuk mengusir CEO Tesla tersebut. Hal ini terjadi setelah Musk mengumumkan dukungannya untuk tantangan pemilihan awal terhadap anggota Partai Republik yang memilih untuk mendukung rencana belanja yang menjadi ciri khas presiden.

Trump, dalam pernyataan resminya, menyatakan, "Kami tidak akan membiarkan siapa pun merusak agenda kami. Jika Elon Musk ingin melawan kami, kami akan melihat kemungkinan tindakan yang lebih serius, termasuk deportasi."

Musk, yang dikenal sebagai pendiri Tesla dan SpaceX, telah menjadi tokoh kontroversial dalam dunia bisnis dan politik. Dia telah sering menjalin hubungan dekat dengan Trump tetapi kini tampaknya berada di jalur yang bertentangan. Dalam sebuah tweet, Musk mengungkapkan niatnya untuk mendukung calon-calon yang menantang para anggota DPR dari Partai Republik yang mendukung kebijakan Trump.

Pernyataan ini membuat Trump marah dan berjanji akan melakukan penyelidikan terhadap perusahaan-perusahaan Musk. Trump menambahkan, "Kami akan menyelidiki semua kegiatan bisnisnya. Kami tidak akan memberikan toleransi terhadap siapa pun yang mencoba menggagalkan langkah kami."

Situasi ini menunjukkan bagaimana hubungan antara pengusaha sukses dan politisi bisa berubah dengan cepat. Ketidakpastian ini mungkin akan memengaruhi banyak hal, termasuk dukungan bagi kebijakan pemerintah dan masa depan bisnis Musk. Banyak yang bertanya-tanya apa langkah selanjutnya yang akan diambil kedua belah pihak dalam perseteruan ini.

library_books Forbes