Microsoft sedang mempertimbangkan untuk menerapkan metrik formal guna mengevaluasi seberapa banyak karyawan menggunakan kecerdasan buatan (AI) selama jam kerja. Hal ini diungkapkan dalam sebuah email oleh Julia Liuson, presiden divisi pengembang di Microsoft. Dalam email tersebut, Liuson meminta manajer untuk memasukkan waktu yang dihabiskan karyawan menggunakan alat AI, baik yang dikembangkan secara internal maupun yang berasal dari pesaing, dalam penilaian kinerja karyawan.
Liuson mengungkapkan, "AI sekarang adalah bagian fundamental dari cara kita bekerja." Dia menambahkan bahwa penggunaan AI tidak lagi bersifat opsional, melainkan menjadi inti dari setiap peran dan tingkat jabatan di perusahaan. Hal ini menunjukkan komitmen Microsoft untuk memanfaatkan teknologi AI dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
Penggunaan AI di tempat kerja memang sudah meningkat pesat. Baru-baru ini, CEO Salesforce, Marc Benioff, menyatakan kepada Bloomberg bahwa AI sudah menangani setengah dari semua pekerjaan di perusahaannya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa banyak perusahaan mulai mengandalkan teknologi AI untuk membantu pekerjaan sehari-hari.
Perubahan ini menunjukkan bahwa AI bukan hanya sekadar alat tambahan, tetapi telah menjadi bagian yang sangat penting dalam cara kerja modern. Microsoft berupaya untuk memastikan bahwa semua karyawan tidak hanya memahami AI, tetapi juga dapat memanfaatkannya dengan baik dalam pekerjaan mereka. Dengan langkah ini, Microsoft berharap dapat mendorong inovasi dan meningkatkan kinerja karyawan di semua tingkatan.
Microsoft AI karyawan penilaian kinerja teknologi