Persaingan di dunia real estate di Amerika Serikat semakin memanas. Dua perusahaan besar, Compass dan Zillow, terlibat dalam perseteruan yang cukup serius mengenai siapa yang seharusnya dapat melihat daftar rumah yang dijual dan bagaimana pembeli dapat menemukan informasi tersebut.
Compass, yang merupakan perusahaan broker real estate terbesar di negara ini berdasarkan volume penjualan, berpendapat bahwa penjual rumah harus memiliki lebih banyak kontrol atas siapa yang dapat mengakses informasi tentang rumah mereka. Di sisi lain, Zillow, platform yang terkenal dengan fitur Zestimate-nya dan berfungsi sebagai sumber informasi penting bagi pembeli dan penjual, berargumen bahwa agar pasar bisa adil, sebagian besar daftar rumah harus dapat diakses secara luas.
Pada hari Senin, Compass mengajukan gugatan terhadap Zillow di pengadilan federal. Mereka menuduh bahwa ancaman Zillow untuk melarang daftar tertentu melanggar hukum antitrust. Hukum antitrust merupakan undang-undang yang dirancang untuk mencegah praktik bisnis yang tidak adil dan melindungi persaingan di pasar.
Walaupun Compass dan Zillow adalah dua nama yang paling terkenal dalam perseteruan ini, banyak pihak lain di industri real estate juga memiliki kepentingan finansial dalam hasil dari pertarungan ini. Hal ini menunjukkan bahwa isu ini lebih dari sekadar persaingan antara dua perusahaan, tetapi juga berdampak pada banyak orang yang terlibat dalam transaksi jual beli rumah.
Perkembangan ini menarik perhatian banyak orang, terutama mereka yang sedang mencari rumah atau ingin menjual rumah mereka. Dengan semakin banyaknya informasi yang tersedia, penting bagi semua pihak untuk memahami bagaimana akses terhadap listing rumah dapat memengaruhi keputusan mereka.
Ke depan, kita akan melihat bagaimana perseteruan ini akan berkembang dan apa dampaknya bagi pasar real estate di Amerika Serikat.
Compass Zillow real estate listing rumah hukum antitrust