Rusia menunjukkan optimisme tinggi terkait penyelesaian perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia, Uni Emirat Arab (UEA), dan Mongolia yang ditargetkan akan rampung pada tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Negara Rusia, Roman Chekushov, dalam sebuah pernyataan yang dicuplik oleh TASS pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Menurut Chekushov, proses negosiasi dengan Indonesia berjalan cukup lancar. "Kami berharap kesepakatan dengan UEA dan Mongolia dapat diselesaikan tahun ini," ujarnya. Pernyataan ini muncul menjelang St Petersburg International Economic Forum (SPIEF), di mana Rusia berencana untuk menandatangani perjanjian awal dengan Indonesia.
Perjanjian perdagangan bebas ini diharapkan dapat memperluas hubungan ekonomi antara Rusia dan Indonesia. Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan kedua negara dapat meningkatkan volume perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan.
Chekushov juga menjelaskan bahwa penandatanganan awal perjanjian dengan Indonesia akan dilakukan dalam kerangka acara SPIEF. "Kami berharap dapat melanjutkan ke penandatanganan penuh tahun ini," tambahnya.
Acara SPIEF adalah forum ekonomi internasional yang diadakan setiap tahun di St. Petersburg, Rusia. Forum ini menjadi wadah bagi para pemimpin dunia, pebisnis, dan ilmuwan untuk berdiskusi tentang isu-isu ekonomi dan investasi global.
Dengan adanya kesepakatan ini, Rusia berharap dapat memperkuat posisinya di pasar Asia Tenggara, sekaligus meningkatkan kerja sama dengan negara-negara lain di kawasan tersebut. Hal ini juga sejalan dengan upaya Indonesia untuk memperluas jaringan perdagangan internasionalnya dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Optimisme ini menunjukkan harapan yang tinggi dari kedua negara untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan di masa depan.
Rusia perjanjian perdagangan Indonesia UEA Mongolia