Di Teluk Weda, Halmahera Tengah, laporan terbaru dari Nexus3 Foundation bekerja sama dengan Universitas Tadulako mengungkap fakta mengejutkan tentang kondisi lingkungan sekitar Kawasan Industri Pengolahan Nikel PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP). Laporan tersebut menunjukkan bahwa ikan, yang merupakan sumber utama pangan bagi warga setempat, telah terpapar logam berat seperti merkuri dan arsenik.
Selain ikan, dampak negatif dari pencemaran ini juga dirasakan oleh warga lokal. Dari 47 sampel darah yang diperiksa, ditemukan bahwa banyak di antaranya mengandung merkuri, sementara 32 persen di antaranya mengandung arsenik dengan kadar yang melebihi batas aman.
Peningkatan konsentrasi polutan juga terdeteksi dalam laporan terbaru dari Narasi. Laporan tersebut menunjukkan adanya kenaikan kadar Nitrogen Dioksida (NO₂) dan Sulfur Dioksida (SO₂) sejak pabrik peleburan di PT IWIP mulai beroperasi. Senyawa-senyawa ini dapat bereaksi di atmosfer dan membentuk hujan asam, yang berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan.
Sampel air hujan yang diambil dari daerah tersebut menunjukkan pH yang sangat rendah, berkisar antara 4,35 hingga 4,85. Nilai ini jauh di bawah ambang batas normal, yang seharusnya berada di kisaran pH 6 hingga 8.
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan bagi kesehatan masyarakat dan ekosistem di Teluk Weda. Warga setempat kini menghadapi tantangan besar, tidak hanya dalam hal pangan yang terancam, tetapi juga kesehatan mereka yang terpapar logam berat. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Halmahera.
Halmahera logam berat ikan pabrik nikel kesehatan