Breaking News
Anggota Parlemen Inggris Desak Pengakuan Negara Palestina     Program Sekolah Rakyat Resmi Dimulai di Tahun Ajaran Baru 2025-2026     PKK Serahkan Senjata untuk Perdamaian di Kurdistan     Aktivis Palestina Gugat Pemerintahan Trump Rp 300 Miliar     Dosen Asisten Kolumbia Mundur Setelah Tuduhan Pelecehan    

Kekhawatiran Meningkat Pasca Serangan AS ke Iran

Pada hari Minggu, 23 Juni 2025, kekhawatiran mengenai konflik yang lebih luas di Timur Tengah meningkat setelah serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran. Serangan ini terjadi di tengah ketegangan yang sudah berlangsung antara Iran dan Israel. Dalam situasi ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa (UE), dan Jepang menyerukan agar semua pihak menunjukkan sikap tenang dan memulai pembicaraan.

Kanselir Jerman, Friedrich Merz, setelah pertemuan dengan kabinet keamanan, meminta Iran untuk segera melakukan dialog dengan Amerika Serikat dan Israel. Merz menekankan pentingnya mencari solusi diplomatik dan menyatakan bahwa Jerman akan berkoordinasi dengan negara-negara UE dan AS mengenai langkah-langkah selanjutnya.

Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, juga menyatakan keprihatinan yang mendalam mengenai situasi tersebut. Ia mengatakan, "Risiko bahwa konflik ini akan cepat kehilangan kendali semakin meningkat." Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eropa, menambahkan bahwa stabilitas di kawasan harus menjadi prioritas utama dan hukum internasional harus dihormati. Ia juga mengajak Iran untuk mencari solusi diplomatik yang kredibel.

Serangan oleh AS merupakan intervensi pertama dalam konflik yang semakin memanas antara Israel dan Iran. Pada malam hari sebelum pernyataan Merz, Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan bahwa fasilitas nuklir Iran telah "sepenuhnya dihancurkan". Ia menyebutkan bahwa tujuan dari serangan tersebut adalah untuk menghentikan ancaman nuklir dari Iran. Trump memperingatkan, "Akan ada dua pilihan: perdamaian atau tragedi yang jauh lebih besar bagi Iran daripada yang telah terjadi dalam delapan hari terakhir."

Ketegangan ini menunjukkan betapa rentannya situasi di Timur Tengah, dan semua pihak diharapkan dapat mencari jalan keluar yang damai untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

library_books Tagesschau