Beberapa pemimpin dunia telah menyatakan kekhawatiran dan mengecam serangan udara yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. Mereka khawatir bahwa konflik ini dapat berkembang menjadi ketegangan regional yang lebih besar.
Pertemuan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan bahwa tindakan AS tersebut merupakan "eskalasi berbahaya di wilayah yang sudah dalam ketegangan." Negara-negara seperti Kuba dan Tiongkok juga turut mengutuk serangan tersebut, menekankan perlunya penyelesaian damai.
Sementara itu, Inggris mengeluarkan pernyataan yang menekankan ancaman dari program nuklir Iran, seraya mendesak Iran untuk kembali ke meja perundingan mengenai program nuklirnya. Hal ini menunjukkan keinginan untuk menjalin komunikasi yang lebih baik dalam mengatasi masalah ini.
Abbas Araghchi, Menteri Luar Negeri Iran, memberikan tanggapan terhadap seruan dari Inggris dan Uni Eropa untuk kembali bernegosiasi. Ia menyatakan bahwa Iran tidak pernah meninggalkan proses negosiasi tersebut. Araghchi menekankan, "Kami masih dalam pembicaraan dengan AS ketika Israel melakukan serangan pekan lalu, dan juga dalam pembicaraan dengan Uni Eropa ketika AS melancarkan serangan udara ini." Pernyataan ini menunjukkan bahwa Iran tetap berkomitmen untuk berdialog meskipun dalam situasi yang sulit.
Dampak dari serangan ini sangat serius, dan banyak negara mengharapkan agar situasi ini dapat segera membaik. Para pemimpin dunia terus memantau perkembangan dan berharap tercapainya perdamaian di kawasan tersebut.
Untuk mendapatkan pembaruan langsung, silakan ikuti sumber berita terpercaya.
serangan udara Iran Amerika Serikat konflik regional PBB