Hari ini, pertempuran antara Iran dan Israel memasuki hari ke delapan. Konflik ini belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Kedua negara terus meningkatkan serangan jarak jauh dengan menggunakan berbagai jenis senjata, termasuk rudal, drone kamikaze, dan pesawat tempur. Serangan ini ditujukan ke wilayah dan fasilitas strategis masing-masing pihak.
Situasi ini semakin memanas dan menimbulkan kekhawatiran akan dampak terhadap biaya logistik internasional. Pemerintah Iran bahkan telah mengeluarkan ancaman untuk melakukan blokade di Selat Hormuz. Selat Hormuz adalah jalur penting untuk distribusi energi dunia, menghubungkan teluk Oman dan Teluk Persia.
Sebagian besar minyak dan gas dari Timur Tengah yang dikirim ke Asia Pasifik melewati Selat Hormuz. Menurut Badan Energi Internasional, sekitar 20 juta barel minyak mentah per hari melalui jalur ini, yang setara dengan 30% perdagangan dunia. Selain itu, sekitar 20% pengiriman gas alam cair (LNG) juga melalui Selat Hormuz.
Dengan ancaman blokade ini, pasar energi global bisa mengalami lonjakan harga yang tidak terkendali. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya logistik dan harga barang di seluruh dunia.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai situasi ini, saksikan program Market Review bersama Prasetyo Wibowo pada hari Jumat, 20 Juni 2025, pukul 21.00 – 21.30 WIB. Program ini dapat disaksikan secara langsung di IDX Channel dan juga melalui live streaming di www.idxchannel.com serta aplikasi IDX Channel TV.
Iran Israel pertempuran Selat Hormuz energi