Sebanyak 1,6 juta Muslim dari berbagai negara telah mengikuti pelaksanaan Hadsch tahun ini di Mekka. Menurut pernyataan dari Saud bin Mischaal, wakil ketua komite tetap Hadsch, pelaksanaan ibadah ini berjalan dengan sukses dan tanpa insiden yang berarti. Dia menegaskan bahwa tidak ada masalah yang terjadi terkait kesehatan dan keamanan para jemaah di kota suci tersebut.
Namun, jumlah jemaah tahun ini tercatat lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, di mana lebih dari 1,8 juta orang mengikuti ibadah Hadsch, tahun ini menunjukkan angka terendah dalam 30 tahun terakhir. Hal ini terjadi setelah masa pandemi Covid-19 yang menghalangi perjalanan ibadah dari tahun 2020 hingga 2022.
Dalam pelaksanaan tahun ini, suhu di Mekka mencapai sekitar 45 derajat Celsius. Sayangnya, dilaporkan ada 13 jemaah asal Iran yang meninggal dunia akibat panas tersebut. Kejadian ini mengingatkan kita pada tragedi tahun lalu, di mana lebih dari 1.300 orang kehilangan nyawa akibat suhu yang mencapai 50 derajat Celsius saat pelaksanaan Hadsch.
Untuk mencegah terulangnya tragedi serupa, pihak berwenang Arab Saudi telah mengambil berbagai langkah, termasuk penegakan aturan yang lebih ketat terhadap jemaah yang tidak memiliki izin resmi. Banyak dari mereka yang tidak memiliki akses ke fasilitas yang memadai, seperti bus, tenda berpendingin, dan stasiun air minum, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan di cuaca ekstrem.
Hadsch adalah salah satu dari lima rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang sehat dan mampu secara finansial setidaknya sekali seumur hidup. Pelaksanaan ibadah ini menjadi momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia, di mana mereka berkumpul untuk beribadah dan berdoa di kota suci Mekka.
Hadsch Mekka Muslim Pilgrimage Keberangkatan