KIEV – Kota Kiew, ibu kota Ukraina, kembali mengalami serangan berat dari Rusia pada malam hari. Serangan ini melibatkan penggunaan drone dan roket, yang menyebabkan suara tembakan pertahanan udara terdengar di seluruh kota. Menurut laporan dari Angkatan Udara Ukraina, serangan ini juga menggunakan roket balistik.
Timur Tkachenko, kepala administrasi militer Kiew, melaporkan melalui aplikasi pesan Telegram bahwa "drone musuh menyerang beberapa distrik kota secara bersamaan." Dia menambahkan bahwa ada kerusakan pada bangunan tempat tinggal dan kebakaran yang terjadi di beberapa lokasi. Tim penyelamat segera dikerahkan untuk membantu warga yang terdampak.
Walikota Kiew, Vitali Klitschko, menyebut serangan ini sebagai "serangan besar-besaran yang terus berlanjut" terhadap ibu kota. Dia mengimbau kepada seluruh warga Kiew untuk tetap berada di tempat perlindungan demi keselamatan mereka.
Di kota Odessa, yang terletak di pantai Laut Hitam, serangan udara Rusia juga terjadi. Menurut pejabat setempat, sebuah stasiun persalinan dan unit gawat darurat terkena serangan. Gubernur wilayah Odessa, Oleh Kiper, mengonfirmasi di Telegram bahwa tidak ada korban di stasiun persalinan karena pasien dan staf berhasil dievakuasi. Namun, serangan di pusat kota Odessa menyebabkan setidaknya satu orang tewas dan empat lainnya terluka.
Di sisi lain, Rusia dan Ukraina saling melaporkan serangan terhadap pangkalan militer. Ukraina mengklaim bahwa dua pesawat tempur Rusia telah dihancurkan. Menanggapi ancaman ini, otoritas penerbangan sipil Rusia, Rosaviatsia, memutuskan untuk menghentikan sementara semua penerbangan di empat bandara utama yang melayani Moskow. Keputusan ini diambil sebagai langkah keamanan setelah adanya laporan serangan drone dari Ukraina.
Konflik antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut, dengan serangan-serangan ini menunjukkan ketegangan yang masih tinggi di kawasan tersebut. Warga sipil terus menjadi korban dalam konflik yang berkepanjangan ini.
Kiew Odessa Serangan Rusia Ukraina