Asteroid 16 Psyche adalah salah satu objek paling luar biasa di tata surya kita. Asteroid ini memiliki ukuran sekitar 226 kilometer dan terbuat dari logam. Ia mengapung di antara planet Mars dan Jupiter. Para ilmuwan percaya bahwa 16 Psyche adalah inti dari sebuah protoplanet kuno yang telah dihancurkan secara brutal miliaran tahun yang lalu.
Asteroid ini termasuk dalam kategori M, yang berarti ia terbuat dari logam, dan memberikan kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya bagi para ilmuwan untuk mempelajari bagian terdalam dari sebuah planet tanpa harus mengebor ribuan kilometer melalui batuan dan magma. Dengan mempelajari 16 Psyche, manusia dapat melihat rahasia paling tersembunyi dari pembentukan planet.
NASA telah meluncurkan pesawat luar angkasa bernama Psyche pada bulan Oktober 2023. Pesawat ini dijadwalkan akan mencapai 16 Psyche pada tahun 2029. Tujuannya adalah untuk memetakan fitur permukaan asteroid ini, termasuk kawah dan punggungan yang terbentuk dari logam murni. Berbeda dengan asteroid berbatu yang biasanya menjadi berita utama, komposisi 16 Psyche yang sebagian besar terdiri dari nikel dan besi menjadikannya sebagai harta karun kosmik. Nilai taksiran dari asteroid ini mencapai $100.000 kuadriliun. Namun, bukan berarti kita akan menambangnya, tetapi karena asteroid ini menyimpan bahan-bahan yang membentuk inti planet kita sendiri.
Asteroid 16 Psyche berfungsi sebagai laboratorium alami untuk memahami bagaimana diferensiasi planet terjadi di awal tata surya. Pada masa itu, logam-logam yang lebih berat tenggelam untuk membentuk inti, sementara bahan-bahan yang lebih ringan naik ke permukaan untuk membentuk kerak planet. Penelitian ini sangat penting untuk memahami lebih lanjut tentang bagaimana planet-planet terbentuk dan berevolusi dari waktu ke waktu.
Dengan misi Psyche, para ilmuwan berharap dapat menjawab banyak pertanyaan tentang asal usul dan struktur planet kita, menjadikan 16 Psyche bukan hanya objek menarik di langit, tetapi juga kunci untuk memahami sejarah tata surya.
Asteroid 16 Psyche NASA ruang angkasa penelitian planet